Bagian 3 💕

2K 125 5
                                    

Budayakan vote sebelum membaca 😍

"Hah.. apa?, gila yah tuh orang!" teriak Rara dan Riri nyaris kompak seprti teriakkan pasukan militer saat mendengar cerita Luna tentang pemerasan yang dilakukan R terhadapnya.

"Iyah makanya gue benci banget sama tuh orang, lagian kenapa juga sih gue harus ketemu sama orang kaya dia di dunia ini?, kenapa juga gue harus jatuh ke jurang dan di tolong sama dia?, sumpah gue nyesel banget." Luna langsung menelungkupkan kepalanya di bantal, menangis, bukan hanya karena apa yang sudah dilakukan R terhadapnya, tapi juga karena badannya yang masih terasa remuk.

"Udah lah Lun, lo nggak usah tanggepin orang gila itu, lagian emang dia siapa sih tiba-tiba seenaknya gini sama lo?" Rara mencoba menenangkan sahabatnya.

"Eeh tapi Lun, lo nggak di macem-macemin kan pas di hutan malam itu?, maksudnya enggak.....?" Rara dan Riri mulai saling pandang dan kemudian menatap Luna dengan tatapan curiga.

"Eeh enak aja lo, yah nggak lah, gue emang waktu itu lagi lemah banget tapi gue masih sadar yah apa aja yang gue lakuin, walaupun gue emang tidur dipelukan dia, tapi itu juga nggak sengaja," Jelas Luna dengan nada-nada penegasan namun datar di bagian akhir.

Riri yang hanya diam tiba-tiba ikut berkomentar "Aaahh so sweet, lagian kak R kan ganteng Lun, kenapa lo nggak mau jadi pacar dia sih?"

Buk buk, dua lemparan bantal langsung melayang dan mendarat di wajah Riri.

"Trus gimana Lun, besok kan udah mulai kuliah, besok lo masuk?" Tanya Rara

"Nggak ah gue nggak mau masuk dulu, lagian hari pertama belum belajar kan?, bilang aja gue sakit, tapi klo kalian berdua ketemu sama kak R, dan dia nanyain gue, bilang aja gue udah mati bunuh diri karena ulah dia."

"Ck, segitu bencinya lo Lun sama dia?, hati-hati loh benci bisa memiliki arti lain, benar-benar cinta." lagi-lagi Riri nyeletuk yang membuat Luna semakin kesal.

Rara saudara kembarnya yang juga merasa kesal dengan ulah saudara kembarnya langsung menutup mulut Riri dan menarik tangannya

"Udah yuk kita pulang aja, Lun gue tinggal dulu yah, mau gue simpen nih orang di dalem peti." dan Luna hanya tertawa melihat ulah kedua saudara kembar itu.

Memang tidak bisa dipungkiri, meskipun terkadang mereka berdua ngeselin, tapi mereka selalu ada dan selalu bisa menghibur Luna.

💓

Rara dan Riri berjalan di lorong kampus menuju koridor utama, jelas tanpa Luna.

Didepan mulut koridor tiba-tiba ada tiga orang yang menarik tangan mereka. Bukan R ataupun Bayu, tapi orang lain yang mereka kenal sebagai instuktur ospek juga atau kakak senior mereka, dan membawa si kembar ke toilet wanita.

"Eeh ada apa ini kak?" Tanya Riri bingung.

"Kemana teman kalian yang sok kaya tuan puteri itu?" pertanyaan setengah membentak keluar dari mulut salah satu kakak senior mereka, dan membuat si kembar sadar bahwa saat ini mereka sedang di sekap untuk di interogasi.

"Siapa kak?" Rara balik bertanya, meski dia tahu bahwa yang dimaksud tuan puteri adalah Luna.

"Jangan pura-pura bego yah lo, kalian tahu kan siapa kita?"

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang