Bagian 35 💕

1K 49 0
                                    

Happy reading para readers ku 😘. Jangan lupa kasih tanda ⭐.

_____

Orang tua mana yang tidak panik saat mendengar kabar bahwa anak gadisnya mengalami kecelakaan dan dalam keadaan kritis?

Masih dalam keadaan jet lag dan langsung mendapat kabar buruk itu, membuat bunda Luna drop dan jatuh pingsan saat tiba di rumah sakit karena melihat kondisi Luna yang cukup parah.

Semua orang yang panik, jadi dibuat tambah panik lagi.

Untunglah sedang berada di rumah sakit, jadi bunda Luna langsung bisa di tangani oleh dokter.

Ketiga kakak-kakak Luna pun datang kerumah sakit, Sally dan Ratna yang memang sama-sama tinggal di Bali langsung mengambil penerbangan cepat untuk sampai ke Jakarta, dan Dimas yang sedang menjalani trip tugasnya keluar kota pun langsung memutuskan untuk kembali ke Jakarta.

Dan, disinilah saat ini mereka semua berkumpul, di RS SUKA CITA dengan duka melihat keadaan Luna yang kritis dan bunda mereka yang ikutan drop.

"Ayah, apa semua ini murni kecelakaan?" Tanya Dimas, raut wajahnya serius, seakan sedang mencoba menemukan sesuatu dalam pikirannya.

"Menurut info yang aku dapat, Luna kecelakaan tertabrak sebuah truk, dan di lokasi kejadian ada satu mobil yang aku tahu juga itu bukan mobil Luna, tapi tidak ada orang lain di lokasi kejadian, mobilnya baik-baik saja hanya salah satu mesinnya terputus dan itu seperti sengaja di gunting oleh seseorang. Itu mobil siapa?, ayah tahu?" lanjut Dimas bertanya dan mengatakan segala informasi yang dia dapat dari beberapa orang suruhannya yang dia perintahkan untuk menyelidiki kasus ini.

Wajah ayah David berubah ikut serius "Itu mobil R, tunangan Luna."

"Ah yah, dan di mobil itu ada ponsel dan juga dompet yang berinisial R, tapi R tidak ada, kemana dia?" Tanya Dimas lagi.

"Di dalam mobil itu ada barang-barang R?" dan ayah David justru menjawab pertanyaan Dimas dengan sebuah pertanyaan lagi.

"Iyah ayah."

"Sepertinya ada yang tidak beres, ayah tugaskan kamu untuk terus selidiki kasus ini, orang-orang ayah akan ikut membantu." titah sang ayah dengan tegas.

"Siap laksanakan ayah."

"Sally dan Ratna, kalian terus pantau kondisi bunda dan adik kalian yah. Dimas, sekarang juga kita pergi ke lokasi kejadian, siapa tahu ada petunjuk yang bisa kita temukan."

"Ayah, lokasi kejadian sudah diurus oleh orang-orang ku, lebih baik sekarang kita pergi ke suatu tempat, aku ingin menunjukkan sesuatu kepada ayah, tapi apa ayah tidak lelah?" tanya Dimas khawatir.

"Untuk anak-anak ayah, bahkan ayah tidak pernah mengenal rasa lelah, ayo berangkat." Jawaban sang ayah seketika menghangatkan perasaan mereka; Dimas, Sally dan Ratna, mungkin Luna juga jika dia ada.

"Baik ayah."

"Sally dan Ratna jangan lupa tugas kalian."

"Siap ayah!"

💓

Waktu sudah menunjukkan pukul 03 pagi, dua pahlawan pelindung Luna sudah berdiri dengan gagah di depan sebuah pintu rumah sederhana.

Tapi sayangnya, sang penghuni rumah sepertinya belum bangun, karna tak kunjung membukakan pintu.

Setengah jam kemudian, akhirnya seorang wanita yang sudah cukup berumur muncul dari balik pintu yang tertutup itu dengan raut wajah bingung.

"Maaf bu mengganggu waktunya sepagi ini," Ucap ayah David, wanita baya itu mengerutkan keningnya bingung.

"Maaf, dengan nenek Mia?" Tanya Dimas.

"Yah saya sendiri, ada yang bisa saya bantu?"

Iyah, rumah yang ayah David dan Dimas kunjungi di pagi buta ini adalah rumah nenek Mia.

Selama ini Dimas tidak diam saja, dia selalu memantau kegiatan adiknya, dan sejak saat pagi itu R menjemput Luna, Dimas sudah mulai menaruh curiga dan penasaran akan sosok R.

Dimas itu orang yang selalu berpikiran logis, dan dia pikir semuanya terasa tidak masuk akal.

Dia tahu tunangan Luna sedang ada jauh di luar kota, Dimas juga memantaunya melalui orang-orang suruhannya dan memastikan bahwa tunangan Luna itu benar ada di luar kota saat pagi itu R menjemput Luna.

Lalu siapa yang menjemput Luna?, tidak masuk akal bukan jika satu orang bisa ada di dua tempat dalam waktu bersamaan?, dan sejak hari itu Dimas selalu memantau setiap pergerakan Luna dan R.

"Perkenalkan, saya Dimas kakaknya Luna, dan ini ayah David, ayah kami."
Mata nenek Mia langsung membelalak mendengar jawaban Dimas, dan dengan senyun yang sumringah nenek Mia langsung mempersilahkan Dimas dan ayah David untuk masuk.

"Begini bu, apa ibu mengenal putri saya?" Tanya ayah David setelah nenek Mia mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Yah pak, saya sangat mengenal Luna, dia anak yang baik, cantik dan sopan, dan kebetulan dia juga dekat dengan cucu kesayangan saya, R." Jawab nenek Mia dengan senyum sumringahnya, saat mengingat bagaimana manisnya R dan Luna.

"Begini bu, adik saya Luna mengalami kecelakaan, sekarang dalam kondisi yang kritis, dan cucu anda R menghilang entah kemana, tim kami sedang mencoba mencari cucu anda."

'Deg'

dan seketika penuturan Dimas menghilangkan senyum di wajah nenek Mia yang langsung digantikan oleh raut kesedihan dan terkejut.

Bersambung..

See you in the next part.

Sorry di part ini R dan Luna nya lagi di istirahatkan dulu 😁.

Happy weekends.

Marhaban ya Ramadhan semua 🙏.

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang