Bagian 24💕

930 39 0
                                    

Hallo selamat malam, happy reading 😘

"Sayang kamu beneran marah sama aku?, nggak mau ngomong sama aku?, oke kalau gitu lebih baik aku pulang!"

R melepaskan tangan Luna dan lalu bangkit dari duduknya.

Satu langkah R melangkah, dia yakin Luna pasti akan berteriak memanggil namanya dan membujuknya agar tidak pulang.

Tapi saat R sudah dua langkah, yang dia dengar bukan teriakan Luna tapi justru isakan tangis Luna yang membuat R langsung kembali melihat kearah Luna.

Benar, gadisnya itu sedang menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Oh no!, R paling tidak bisa melihat gadisnya itu menangis. Dia langsung menghampiri Luna, kembali duduk dan merengkuh tubuh gadisnya yang sedang terisak itu ke dalam pelukannya, mengelus rambut Luna dengan sayang.

"Sayang jangan nangis dong, maafin aku, tadi aku cuma bercanda kok, maaf yah." Ucap R tentunya dengan nada khawatir, bahkan Luna bisa mendengar detak jantung R begitu kencang.

Tidak ada jawaban dari Luna, bahunya hanya masih bergetar, R kira gadisnya itu kembali menangis, tapi yang R dengar bukan lagi isakan melainkan suara kekehan.

R langsung melepaskan pelukan mereka dan melihat wajah gadisnya, benar saja, Luna bukan sedang menangis tapi justru tertawa.

Apa ada yang lucu?, R hanya menyerngit bingung.

Luna memukul pelan dada bidang R sambil terus tertawa.

"Aku juga cuma bercanda kok sayang." Ucap Luna dengan nada yang ringan disela tawanya.

R menarik nafasnya kasar, lalu memegang leher Luna, ingat kan?, itu hal yang bisa membuat Luna menyerah!.

Enak saja dia, R yang awalnya berniat ingin mengerjai Luna dengan pura-pura pergi, tapi justu malah dikerjai balik, dan bodohnya R terjebak.

Sebenarnya siapa yang bodoh sih dalam posisi ini?.

"Aaaah, kak R laki-laki yang ganteng dengan sejuta pesona, lepasin dong ini leher aku, geli tau."

Luna terus meronta, berusaha melepaskan lehernya dari tangan R yang sudah membuat tubuhnya lemas.

Tapi R justru terbahak melihat ekspresi Luna, dan sejurus kemudian R menarik tengku Luna dengan tangan kanannya dan menarik pinggang Luna dengan tangan kirinya, membawa gadisnya kedalam pelukan hangatnya.

"Dasar yah, ngeselin banget sih kamu, untung aku sayang, makin hari makin sayang malah, ngegemesin."

Luna hanya terkekeh geli mendengar ucapan R, lalu membalas pelukan R dengan erat, pelukan yang selalu bisa memberikan sensasi rasa nyaman untuknya.

"Aku juga sayang kamu kak, banget malah."

R melepaskan pelukan mereka, mengecup kening Luna dan menyandarkan Luna di bahu kokohnya, mereka berdua menatap langit. Langit malam yang gelap dan kosong tanpa bulan dan bintang.

Mereka hanya berharap semoga hidup dan hati mereka tidak akan pernah berubah seperti langit malam ini yang gelap dan kosong. Sepi.

Bersambung...

See you all in the next chapter 😘

Btw Happy new year all 😘

🌟。❤。😉。🍀
。✨ 。🎉。🌟
✨。\|/。💫
Happy New Year
🌟。/|\。🍻
。🍀。 🍸。🎉。
🌟。 💫。 🎶 💥

Semoga 2019 jadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya yah 💕.

Masa lalu, masa kini dan masa depan, semuanya adalah pembelajaran.

Apa resolusi kalian untuk tahun 2019?

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang