Mall (1)

536 66 1
                                    

"Heeeee?! Itu lama sekalii!" Teriak Jisoo.

"Kalau begitu mengapa kau tidak pergi bersama temanmu saja Jisoo-ya?"

"Aku tak punya teman disini Jimin-ah!"

"Ah, tunggulah saja.." kata Namjoon hyung sambil membuka sebuah dokumen.

"Kami akan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikannya Jisoo-ya." Kataku untuk menenangkannya.

"Janji ya! Aku akan ke bugstar coffe di dekat sini. Kalau sudah selesai, cari aku disana."

"Aku janji Jisoo-ya."

Hari ini adik Namjoon hyung memintaku untuk jalan jalan. Aku harap aku bisa dekat dengan keluarganya. Aku hanya ingin dia.

.
.
.

"Jisoo-ya!" Panggilku.

"Jimin-ah! Kerjanya sudah selesai kan? Dimana Namjoon oppa?" Tanyanya sambil mencari cari kakaknya.

"Dia ada meeting dadakan Jisoo-ya."

"Bukankah kau juga harusnya ikut meetingnya ya?"

"Aku tak harus ikut Jisoo-ya. Itu pertemuan antar CEO dan direktur."

"Owh, jadi kita akan kemana Jimin-ah?"

"Bagaimana kita ke mall donghae? Disana banyak barang barang bagus." Jawabku sambil menunjuk mall besar di depan jalan.

"Baiklah Jimin-ah. Tapi aku akan membeli bugstar lagi. Apa kau mau?" Tawarnya sambil menuju kasir.

"Aku americano saja. Terima masih Jisoo-ya."

"Tidak masalah Jimin-ah. Tolong ice americano 1, dan frappe dark mocha 1. Sizenya grande. Mau pakai whipped cream Jimin-ah?"

"Sedikit saja."

"Baiklah. Yang americano whipped creamnya sedikit saja, yang mocha banyak."

.
.
.

"Namjoonie oppa! Kau lama sekali."

"Maaf Jisoo, tadi rapatnya agak lama." Kata Namjoon hyung sambil meminum americanoku.

"H-hyung."

"Oppa! Itu punya Jimin-ah!" Teriak Jisoo hingga bisa didengar beberapa orang.

Namjoon hyung hanya tersenyum melihatku. "Tak apa kan Jiminie, nanti akan kuganti."

'B-bukankah tadi.. ciuman tak langsung?!' Aku sangat tidak percaya dengan apa yang hari ini terjadi. Aku kira itu hanya mimpi 'Apakah bisa sehari saja tidak membuat jantungku berdebar hyung?'

"Jimin-ah, mengapa mukamu sangat merah?" Tanya Jisoo sambil melihat mukaku

"Apa kau panas Jiminie?" Tangan Namjoon hyung tiba tiba menyentuh dahiku.

"A-aku tak apa hyung." Lalu memalingkan wajahku.

"Jimin-ah, jangan bilang kalau kau.."

Kata kata itu sontak membuatku kaget. Aku takut jika Jisoo dan Namjoon hyung menyadarinya lalu meninggalkanku dan tak lagi mau berhubungan denganku.

Bersambung..

Setiap jumat

The Immortal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang