"Heeeee?! Itu lama sekalii!" Teriak Jisoo.
"Kalau begitu mengapa kau tidak pergi bersama temanmu saja Jisoo-ya?"
"Aku tak punya teman disini Jimin-ah!"
"Ah, tunggulah saja.." kata Namjoon hyung sambil membuka sebuah dokumen.
"Kami akan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikannya Jisoo-ya." Kataku untuk menenangkannya.
"Janji ya! Aku akan ke bugstar coffe di dekat sini. Kalau sudah selesai, cari aku disana."
"Aku janji Jisoo-ya."
Hari ini adik Namjoon hyung memintaku untuk jalan jalan. Aku harap aku bisa dekat dengan keluarganya. Aku hanya ingin dia.
.
.
."Jisoo-ya!" Panggilku.
"Jimin-ah! Kerjanya sudah selesai kan? Dimana Namjoon oppa?" Tanyanya sambil mencari cari kakaknya.
"Dia ada meeting dadakan Jisoo-ya."
"Bukankah kau juga harusnya ikut meetingnya ya?"
"Aku tak harus ikut Jisoo-ya. Itu pertemuan antar CEO dan direktur."
"Owh, jadi kita akan kemana Jimin-ah?"
"Bagaimana kita ke mall donghae? Disana banyak barang barang bagus." Jawabku sambil menunjuk mall besar di depan jalan.
"Baiklah Jimin-ah. Tapi aku akan membeli bugstar lagi. Apa kau mau?" Tawarnya sambil menuju kasir.
"Aku americano saja. Terima masih Jisoo-ya."
"Tidak masalah Jimin-ah. Tolong ice americano 1, dan frappe dark mocha 1. Sizenya grande. Mau pakai whipped cream Jimin-ah?"
"Sedikit saja."
"Baiklah. Yang americano whipped creamnya sedikit saja, yang mocha banyak."
.
.
."Namjoonie oppa! Kau lama sekali."
"Maaf Jisoo, tadi rapatnya agak lama." Kata Namjoon hyung sambil meminum americanoku.
"H-hyung."
"Oppa! Itu punya Jimin-ah!" Teriak Jisoo hingga bisa didengar beberapa orang.
Namjoon hyung hanya tersenyum melihatku. "Tak apa kan Jiminie, nanti akan kuganti."
'B-bukankah tadi.. ciuman tak langsung?!' Aku sangat tidak percaya dengan apa yang hari ini terjadi. Aku kira itu hanya mimpi 'Apakah bisa sehari saja tidak membuat jantungku berdebar hyung?'
"Jimin-ah, mengapa mukamu sangat merah?" Tanya Jisoo sambil melihat mukaku
"Apa kau panas Jiminie?" Tangan Namjoon hyung tiba tiba menyentuh dahiku.
"A-aku tak apa hyung." Lalu memalingkan wajahku.
"Jimin-ah, jangan bilang kalau kau.."
Kata kata itu sontak membuatku kaget. Aku takut jika Jisoo dan Namjoon hyung menyadarinya lalu meninggalkanku dan tak lagi mau berhubungan denganku.
Bersambung..
Setiap jumat