Happy Reading...
Jika kamu adalah bahagiaku, maka mulai sekarang aku harus belajar membuat kebahagian sendiri sebagai sebuah persiapan jika kamu hilang.
"HAPPY BIRTHDAY!!!"
Adel baru saja pulang sekolah dan membuka pintu kamarnya langsung dikagetkan oleh teriakan teman-temannya.
Kaila memasangkan mahkota dari plastik kekepalanya. Nuel meniup terompet dan Ibob melempar balon ke arahnya. Fadil memakai topi ulang tahun dan berjoget-joget dengan Ibob dan Nuel serta Della yang membawa kue ulang tahun berangka 18.
"Tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinya sekarang juga. Sekarang juga...sekarang jugaa..." Adel menutup matanya mengucapkan harapan lalu meniup lilin.
"Kailaquuu tengkyuuu" Adel memeluk Kaila dengan mengangkat tubuhnya.
"Gue mau jugaaaa" Ibob merentangkan tangan dan langsung ditahan oleh Nuel. "Etdah, lo mau bikin anak orang sesek nafas? Inget badan!" Ibob melempar balon ke wajah Nuel yang dibalas oleh Nuel dengan meniupkan terompet ke telinga Ibob.
"Acara begini kurang lengkap kalo gak ada makanan, betul?" Seru Fadil.
"Betul tuh om. Kaya ada yang kurang kaya ada yang hilang" Nuel mengusap wajah Ibob, "jijik gue dengernya. Jangan ditawarin makan dia om, langsung cekokin aja"
"Kalo gitu kita langsung turun ke bawah, MAKAN!" Seru Kaila.
Adel dibawa keluar halaman dan betapa kagetnya ia melihat gerobak batagor langganannya ada di depan rumah. Kaila benar-benar menghadiahkannya segerobak batagor.
"Gue juga bawa abangnya nih Del" Kaila menarik lengan Malven yang terlihat ogah-ogahan.Ibob dan Nuel tertawa melihat Malven.
"Alhamdulillah sekarang Malven udah taubat gak ngegas dijalanan lagi dan memilih ngedorong gerobak" Ledek Nuel. Malven menatap Nuel dengan kesal. Kaila memasangakan topi ke kepala Malven dan melilitkan handuk di leher cowok itu.Adel mendekati Malven yang sedang memotong batagor. "Bang pesan satu porsi ya, tapi jangan pakai pare"
Malven yang awalnya kesal karna dikerjai oleh Kaila tersenyum melihat Adel. Adel membantunya memotong batagor karena ia tak terbiasa bermain dengan pisau dan membuat potongan batagor menjadi tidak beraturan.
"Tuh liat om, Ibob udah abis dua piring" tunjuk Nuel. Fadil menepuk punggung Ibob "makan yang banyak. Habis ini jogging keliling komplek bareng om" Ibob tertawa menanggapi.
Fadil dan Della memanggil warga komplek untuk ikut makan batagor karna mereka tidak sanggup menghabiskannya. Bahkan Ibob sudah kekenyangan. Semakin banyak warga komplek yang datang membuat Adel dan Malven kelimpungan melayani. Baju keduanya sudah kotor karna kecipratan sambal kacang. Sedangkan yang lain masuk ke dalam rumah meninggalkan mereka.
Malven membantu Adel membawa piring kotor. Kaila Nuel dan Ibob asik bermain ps di ruang tamu bersama Fadil.
Adel yang akan mencuci piring menggantikan Della. Malven yang ikut turun tangan membantunya."Gue kan yang jualan masa pelanggannya yang cuciin"
Adel pun membiarkan Malven membantunya. Malven menatap Adel dari samping sambil terus mencuci piring. Malven mencuci satu tangannya lalu menyampirkan anak rambut yang mengganggu Adel dengan tangannya yang bersih.
"Apaan sih Ven sok romantis. Kesannya kita kayak suami istri gitu. But, thanks gue gak sempet ikat bener-bener tadi"
"Amin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Us (Tersedia di play store)
Teen Fiction[longlist Wattys 2018] Mario, katakanlah ia manusia termalang di dunia. Menjalani kepahitan hidup sendirian. Sampai sebuah takdir mempertemukannya dengan Adel, gadis itu telah mengubah hidupnya menjadi lebih manis. Adelia, ia tak pernah...