|1.5| Wahai masa lalu

8.8K 632 14
                                    

Happy Reading...

"Jangan buat dirimu hancur karna tiga hal: uang, orang, dan pengalaman di masa lalu"

Malven membawa Kaila ke rumah temannya—Reza—yang hobi mengoleksi mobil sports.

''akhirnya lo datang juga Ven. gue udah yakin pasti lo tertarik sama tawaran gue waktu'' Reza menyambut.

Malven tak menanggapi ucapan Reza. Tujuannya kemari bukanlah karena tertarik akan mobil yang ditawarkan oleh Reza satu bulan yang lalu kepadanya. Entahlah, ia hanya ingin membeli mobil saja malam ini karena kesal mengetahui Mario mendapatkan mobil baru.

"gue mau lihat Lamborghini Veneno Roadster  yang lo tawarkan ke gue waktu itu"

Kaila menoleh pada Malven. "lo kesini mau beli mobil Ven?"

"Beli duren" jawab Malven.

''tenang aja, gue sengaja nyimpan buat lo. Ikut gue, mobilnya gue simpan di tempat spesial''

Malven sungguh malas berbasa-basi saat ini.

Reza membuka sebuah ruangan seperti gudang, di sana mobil itu ditempatkan. "ini dia, Lamborghini Veneno Roadster''

Malven mengangguk-anggukan kepalanya. Sedangkan Kaila menganga melihat mobil mewah di hadapannya saat ini.

"Spesifikasi?"

"Mesin V12 6.5 liter, daya maksimum 750 Horsepower, Akselarasi 0-100km/jam 2.9 detik saja, dan Top Speed nya 355km/jam"

"Harga?"

Reza itu berbisik padanya. Malven mengangguk lalu memanggil Kaila yang berdiri di belakangnya. "Lo suka warna apa?"

"Lo nanya gue?"

"hm. Diantara dua mobil ini lo suka warna apa?"

Kaila mendekati kedua mobil Ferarri Venanno Raodster, menyentuhnya menimbang-nimbang yang mana kiranya yang paling keren hingga pilihannya jatuh pada warna putih. "Putih. Gue suka yang putih Ven"

"Yaudah kalo gitu gue ambil yang warna hitam"

Reza menahan tawanya lalu pamit pergi ingin mengurus berkas-berkas setelah Malven menyerahkan black card miliknya.

Kaila kesal pada Malven. "kok lo gitu sih? Tadi lo nanya gue warna apa yang bagus"

"Engga, tadi gue nanya warna apa yang lo suka" bantah Malven.

"Sama aja! Kenapa gak beli yang warna putih aja sih?!"

"Beda. Gue gak mau nanti lo suka sama mobil gue" Malven menjawab enteng sembari memandangi mobil barunya. Dalam hati ia berpikir akan ia kemanakan mobil ini?

Malven sebenarnya tidak ingin membeli mobil hanya saja ia merasa kesal mengetahui Mario mendapat hadiah mobil dari Papanya. Dan Malven tidak suka dikalahkan begitu saja.

Kaila melipat kedua tanganya. "it's okey. Gue suka sama motor lo, Paling juga minggu depan lo bakal naik motor lagi"

Malven tertawa remeh, melempar kunci motornya dan langsung ditangkap oleh Kaila.

"Lo suka kan? Lo bawa odong-odong gue pulang"

"Oh...jadi sekarang Rossiana udah ganti nama jadi odong-odong?" tanya Kaila dengan nada menantang.

Rossiana adalah nama motor Malven, Malven sengaja menamai motornya dengan Rossiana karena ia sangat mengidolakan Valentino Rossi.

Setelah mendapatkan kunci Malven langsung menaiki mobilnya tanpa memperdulikan Kaila. Ketika Kaila hendak masuk juga, Malven langsung mengunci pintu mobilnya. "Motor itu udah gak penting lagi, sama kaya lo yang udah gak penting lagi buat gue"

Save Us (Tersedia di play store)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang