[ n. Cyborg adalah setengah manusia dan setengah mesin] -sebagian orang
Jakarta
Jumat, 7 Oktober 2011
Seminggu berlalu sejak kejadian itu, kejadian dimana Seulgi mengungkapkan perasaannya pada Irene, dan dalam waktu seminggu itu juga Seulgi tak henti-hentinya mendekati Irene namun Irene memilih untuk mengabaikan gadis itu.Irene tak mengerti, sama sekali tak paham dengan perkataan Seulgi.
Bagaimana bisa seseorang yang tak bisa merasakan apa-apa, menyatakan perasaannya pada Irene?
Irene sengaja menghindari Seulgi, menurutnya; Seulgi sama sekali tak paham dengan apa yang dia katakan seminggu yang lalu.
Irene menghela napas, siang itu lagi-lagi dia menghabisi waktu istirahatnya di perpustakaan- jauh dari keramaian sekolah. Menundukan kepalanya- membaca kata demi kata yang terterah pada sebuah buku tebal berukuran besar.
Hari itu, tak banyak siswa yang mengunjungi perpustakaan, hanya ada Bu Karlina- Ibu penjaga dan Irene saja. Ya benar.. Perpustakaan selalu se-sepi itu, jika tidak karena tuntutan tugas maka para siswa dan siswi SMA Sentosa tidak akan pernah menginjakan kaki mereka ke dalam perpustakaan. Berbeda dengan Irene, baginya perpustakaan adalah tempat yang wajib untuk dikunjungi, saat teman-temannya lebih memilih kantin untuk menjadi tempat yang harus dikunjungi sewaktu istirahat, Irene memilih perpustakaan untuk menjadi tempat berteduhnya.
"Permisi Bu.." tiba-tiba suara seseorang terdengar
Irene yang terlalu sibuk membaca, tidak tertarik mengangkat kepalanya untuk melihat siapa itu.
"Iya, kenapa?" sapa Bu Karlina dengan ramah, kacamata tergantung sempurna dibatang hidungnya.
"Izin sebentar Bu" ucap orang itu.
Karlina menganggukan kepalanya dan kembali membaca.
Langkah kaki terdengar mendekati Irene..
"Ini untukmu"
Irene mengerutkan dahinya- huh?
"Aku tidak menerima pemberian dari orang asing" pelan Irene, masih dengan kepala yang tertunduk- membaca buku.
"Ini bukan dari orang asing, ini dari Kang Seulgi"
Segera setelah mendengarkan itu, kepala Irene langsung terangkat namun tatapannya segera berubah skeptis ketika dia melihat siapa itu.
Ah..
Gadis ini adalah seseorang yang selalu berada didekat Seulgi- Irene tau bahwa gadis ini tak kalah berandalnya dari Seulgi. Seingat Irene beberapa minggu yang lalu gadis ini dihukum membersihkan koridor kelas X karena dia melumuri lantai koridor itu dengan minyak- alasannya? Itu semua karena dia ingin mengerjai Hanbin dan kawan-kawan.Irene menghela napas, benar saja. Dia tak ingin berurusan lagi dengan orang-orang seperti ini, Seulgi saja sudah cukup membuat kepalanya pusing.
Tanpa suara Irene kembali membaca buku.
"Irene.."
"..."
"Irene.. Bae?"
"..."
"IRENE" panggil gadis itu sedikit membesarkan suaranya
Irene sedikit melompat dari kursinya- terkejut. Sedangkan Bu Karlina segera menyuruh gadis itu untuk memelankan suaranya, mengingatkan dia bahwa; ini adalah perpustakaan bukan kantin.
Gadis itu tampak menggaruk kepalanya, tertawa renyah dan membungkuk beberapa kali. Dia pun kembali mengalihkan perhatiannya pada Irene.
".. Ini untukmu, terimalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot, Cyborg, atau Manusia?
Teen FictionIrene pun menatap Seulgi lekat-lekat. Ada makna dibalik tatapan yang tak biasa itu. Dan benar saja, jantung Seulgi serasa diajak lari keliling Indonesia saat sang pujaan hati berucap.. "Ya, aku mau" ----