Aku mengenal kakakku. Kami bertemu ketika sama2 belum mengerti apapun, belum mengerti sepahit apa kehidupan yang sebenarnya. Orang tua kami menikah sehingga membuat kami menjadi saudara. Awalnya aku dan kakakku adalah teman baik, dia adalah anak kecil dari kota yang langsung menjadi pusat perhatian hanya dalam beberapa menit setibanya di desa. Dia tampan dan baik meskipun sedikit angkuh seperti kebanyakan anak cowok keren dari kota pada umumnya
Ketika kecil aku pernah punya mimpi, mimpi masa depan yang kini membeleggu hidupku dengan nyata. Aku bermimpi menjadi wanita milik Simon Abigail yang terkenal. Namun mimpi itu terkubur seperti tulang dalam tanah longsor yang hitam. Menghilang dan tidak berbekas. Aku sendiri yang menguburkannya karena kutahu dia sudah bergelar sebagai kakakku yang sah.
Aku tidak punya mimpi untuk menikah dengan kakakku sendiri. Itu gila.
Dan disinilah aku sekarang. Dirumah besar yang kesepian. Hanya ada kami berdua, tanpa saudara bahkan pembantu. Kakakku membenci keramaian sesudah orang tua kami meninggal. Sejujurnya dia sedikit berubah dan menjadi pendiam. Dia juga cuek padaku. Dan berbicara hanya beberapa patah kata ketika di perlukan. Dia adalah orang seperti itu.
Bertolak belakang denganku yang menyukai keramaian dan sapaan hangat dari orang-orang.
"Kak, aku membuat kue. Berhentilah dulu melukisnya, dia tidak akan rusak hanya karena kau meninggalkannya beberapa menit." Aku berusaha mengalihkan fokusnya padaku, namun suaraku seperti hilang di telan udara disiang bolong. Dia bahkan tidak menoleh sedikitpun.
Selalu seperti ini. Rumah yang sepi dan kakak yang hidup dalam dunianya sendiri.
"Baiklah, akan kuletakkan disini. Kau harus makan oke, " kataku dengan sabar, menatap punggungnya dan menghilang dari pintu depan. Aku harus berangkat ke kampus. Ini adalah semester ke 3, aku perlu nilai yang banyak agar bisa lulus dengan cepat. Mendapatkan pekerjaan tetap dan terlepas dari kakakku yang dingin.
Begitulah hari-hari ku. Hari yang membosankan. Aku membencinya namun tidak ada cara lain. Hanya dia satu-satunya yang kupunya. Dia adalah tombakku untuk hidup. Tetap bersamanya atau mati kelaparan di jalan.
Dan malam ini juga masih sama seperti malam-malam biasanya. Dia membawa pulang wanita sesukanya kerumah dan bersama mereka hingga pagi. Aku membenci itu, aku yang notabene nya tidak pernah pacaran punya kakak yang gonta-ganti pacar seperti itu rasanya benar-benar memuakkan. Kakakku seperti bungkusan permen yang terlihat menggiurkan dari luar namun kau akan lari ketakutan ketika membuka isinya. Entah kenapa aku merasa dia seperti itu.
Wanita-wanita itu tidak pernah sadar bahwa mereka baru saja bersama pria tak tau diri yang angkuh sejagat dengan besi tajam pada tangannya yang tersembunyi. Dia akan mencampakkan mereka dengan mudah.
Benar, dia hanya memakai mereka semalam. Benar-benar miris.
Namun ada yang aneh, wanita-wanita itu selalu menghilang secara misterius keesokan harinya. Ketika kutanya kau tau apa jawaban kakakku, dia mengatakan bahwa wanita itu mencampakkannya hanya beberapa menit setelah mereka bersama.
Aku tidak pernah percaya kata-kata kakakku, akan aneh jika mereka menolak pria sepertinya. Pria tampan dan jenius dengan kulit pucat yang menjadi lebih pucat ketika musim salju tiba. Jika aku menjadi mereka pun mungkin aku akan mengekorinya dari belakang seperti penguntit.
Namun sayang nya aku bukan mereka, aku masih cukup waras sekarang.
Dan malam ini seperti biasa, wanita-wanita itu sudah di duduk di pangkuan kakakku ketika pintu depan kubuka. Aku lelah baru saja dari kampus dan menghadapi pria tak tau diri yang menembakku di depan semua orang. Membawa bunga dan sok romantis. Pria yang kutahu selalu meletakkan camera di kamar mandi cewek. Aku memergokinya beberapa kali dan sudah pernah menendangnya berulang-ulang kali. Namun pria itu menembakku hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS PSYCHOPATH
Bí ẩn / Giật gânSelena Morry, menemukan kecurigaan aneh terhadap kakak tirinya Simon abigail, si playboy dingin yang handal. Ketika satu persatu wanita yang dibawa pulang kakaknya menghilang entah kemana dan bercak darah di dinding seperti orang terseret membuat Se...