"Aku selalu bersamamu, apapun yang kau perlukan." Simon Abigail.
***
Ketika aku kecil aku bertemu seseorang yang kini kupanggil Kakak seperti takdir. Aku tidak terlalu mengenalnya, dia datang dari Kota dan langsung menjadi pusat perhatian beberapa hari setelahnya. Ayahnya, Mr. Abigail sang pengusaha pabrik kain mengunjungi Desa kami untuk kepentingan risetnya selama 3 Tahun.
Aku dan dia dekat tanpa di duga karena Orang Tua kami. Saat itu aku tidak tau bahwa mereka akan menikah, aku bahkan tidak tau bahwa Ayah Simon jatuh cinta dengan Ibuku yang sudah kehilangan suami sebelum melahirkanku. Ayahku meninggal di detik-detik kelahiranku ke Dunia. Saat mataku membuka pertama kali, aku menangis dengan suara pilu, sepilu hati Ibuku karena baru saja kehilangan suaminya.
Aku tumbuh seperti anak-anak perempuan lainnya. Ceria dan kuat. Bahkan terlalu kuat untuk ukuran seorang gadis kecil hingga Simon yang baru pertama kali melihatku tercengan dengan tidak percaya karena aku bisa mengangkat satu karung besar cerry seorang diri. Dia melihatku berlari dengan tergesa-gesa memanggul goni menuju rumah.
Itu pertama kalinya aku bertemu dengannya. Lalu minggu berikutnya kami menjadi teman baik. Saat dia mengatakan menyukai gadis kuat aku terlalu bahagia hingga kupikir Simon bisa menjadi temanku selamanya, lalu minggu berikutnya kami bertengkar hebat karena anak-anak desa mengejeknya berteman dengan gadis kecil miskin sepertiku. Aku memarahinya karena dia memukul si pengejek dengan kayu hingga Ibunya datang dan menyulut pertengkaran ke rumah kami.
Saat itu aku tidak tau bahwa dia melakukan itu demi membelaku. Dan sejak saat itu hubungan kami renggang hingga bulan berikutnya aku terus-menerus menatapnya dari jauh karena menyadari bahwa tanpa nya aku kesepian.
Lalu di bulan berikutnya kami kembali menjadi teman baik, sangat baik. Simon anak yang polos dan tampan. Semua anak perempuan di Desaku menyukainya. Saat itu umurku 12 Tahun sementara Simon berumur 14 Tahun. Kami sering menghabiskan waktu di tempat yang tidak seharusnya. Merusak jerami orang, mengacaukan pesanan kain pabrik hingga mencuri barang bekas di gudang Ayahnya untuk di modifikasi menjadi hantu jadi-jadian demi menakuti orang-orang.
Benar-benar pembuat kerusakan.
Namun aku benar-benar tidak sadar bahwa dari situlah benih-benih cinta itu muncul. Aku tidak sadar bahwa Simon mencuri hatiku secara perlahan. Aku mulai suka melihat wajahnya, tersenyum tanpa sebab bahkan mencari berbagai alasan agar setiap hari dia mengantarku hingga rumah, berharap dia memberikan senyuman sok coolnya di saat-saat terakhir perpisahan kami di teras rumah.
Itu terjadi bergitu saja. Diaryku satu-satunya yang tau kenyataan itu. Cinta terpendam untuk sahabat sendiri.
Hingga di bulan Juni aku melihatnya mengobrol dengan Sandra, gadis tercantik di desa dengan tangan mereka bersautan. Aku begitu marah, patah hati di tempat. Hari itu aku pulang kerumah dengan air mata bercucuran di pipi, seperti gadis bodoh yang pertama kali patah hati.
Benar, itu pertama kalinya. Dan aku hancur sejadi-jadinya, memeluk Diary dengan terisak.
Kesalahan yang kulakukan hari itu adalah, aku berdoa agar Simon cinta mati denganku. Aku menuliskannya dalam Diary merah jambu yang kini hilang tak berbekas.
Aku menuliskannya 4 bulan sebelum Orang Tua kami mengumumkan pernikahan dan membuatku patah hati kedua kalinya.
Seharusnya aku memang tidak menuliskannya. Dengan begitu tidak ada perasaan yang membekas sedikitpun disini karena keegoisanku, dengan begitu aku tidak perlu merasa was-was dan takut Kakakku benar-benar cinta mati seperti doaku.
Aku berpikir itu tidak mungkin. Tapi saat kutemukan lukisan wajahku di kamarnya beberapa hari yang lalu itu membuat rasa takut entah kenapa menjadi membesar. Seakan doaku terjabah dan menjadi kutukan mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS PSYCHOPATH
Gizem / GerilimSelena Morry, menemukan kecurigaan aneh terhadap kakak tirinya Simon abigail, si playboy dingin yang handal. Ketika satu persatu wanita yang dibawa pulang kakaknya menghilang entah kemana dan bercak darah di dinding seperti orang terseret membuat Se...