dari jendela kulihat awan kelabu
seolah memaksaku hanyut dalam kegundahannya
yang siap menitikkan hujan di pipikuseketika kegelisahan menyerangku
menikam menusuk dari belakang
memaksaku memilih antara dia dan dirimu
aku tak bisa, ingin rasanya aku menghilangkatamu hidup ini pilihan
tapi kenapa kau pilih aku, yang tak bisa memilih?bukan.....
bukan karena aku ingin kalian berdua
tapi aku tak ingin membawa kalian masuk dalam jurang kehancuranrintik hujan mulai membasahi bumi
seirama dengan basahnya pipi ini
aku terlalu naif, dengan membungkam rasaku sendiri
aku terlalu pengecut, yang bersembunyi di balik tirai hatiaku hanya wanita biasa yang mudah rapuh
tak sekuat baja, tak setegar karanghujan meninggalkan genangan
dan kalian meninggalkan kenangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
PoesieRangkaian kata yang tak berarti menjadi penuh makna Makna dari berbagai rasa Rasaku yang entah untuk siapa