ingin kutuliskan sesuatu yang indah untukmu, namun tangan dan otak ini seolah enggan menciptakan kata demi kata untuk melukiskanmu.
ingin kusapa dirimu, namun lagi-lagi otak tak sejalan, kamu punya duniamu sendiri yang tak melulu tentang aku.
ingin kubersendau gurau denganmu, namun lagi-lagi aku tak mampu, jangankan untuk itu menyapamu saja butuh lebih dari ribuan keberanian.
ingin kumemilikimu, namun lagi-lagi aku tersentak tentang rasa yang tak seegois itu, sebab memaksakan rasa sebelum waktunya hanya berakibat luka dan dosa
lagi-lagi inginku hanya menjadi sebatas ingin, tanpa berubah menjadi nyata

KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
PoésieRangkaian kata yang tak berarti menjadi penuh makna Makna dari berbagai rasa Rasaku yang entah untuk siapa