kopi hitamku

8 0 0
                                    

pagi ini saat kupandang wajahmu
senyum merekah mengingat awal perjumpaan

kopi hitam
saksi pertemuan kita
tiba-tiba kau menghampiri mejaku sembari berkata semua kursi penuh
akupun hanya mengangguk dan tersenyum sekilas mempersilahkanmu

entah siapa yang memulai,
kita mulai berkata tanpa jeda
segala hal yang kita minati
tak terasa waktu cepat bergulir

katamu kita tak usah saling tahu dengan wajah jahil dan senyum misteri
kau panggil aku ChocoOreo, sebab itu yang aku pesan
dan aku memanggilmu kopi hitam dengan sebab yang sama
kemudian kau berlalu, meninggalkan keheranan dalam benakku

entah sudah berapa kali senja terlewati sejak pertemuan itu
dan kini kita kembali bertemu
dengan kondisi yang sama namun tempat berbeda
lagi-lagi kau menghampiriku
merangkai kata merajut kisah tentang senja
dan sekali lagi kau hanya tersenyum misteri lalu pergi tanpa memberitahu identisamu

aku masih termenung memandang jejak terakhir yang kau tinggalkan di meja
kapi hitam......
ah.....kau seperti kopi hitam itu penuh misteri. sadarku
Senyumku merekah, mengharapkan perjumpaan kita terulang
Namun seolah semesta mempermainkanku
Harapan tinggal harapan dan perjumpaan tak pernah terjadi
Pupus harapku dan aku mulai membenci minuman itu

Pada suatu senja di kota kelahiranku
Menikmati jingga dengan secangkir kopi hitam
Tanpa sadar ada sosok bernyawa duduk di depanku
Entah siapa aku tak perduli, namun sekali lagi pandanganku mengarah padanya saat tanpa sengaja kulihat minuman yang di pesannya
Ah.....minuman itu, minuman yang mengingatkanku padanya
ChocoOreo tersaji di depannya, namun ia tak juga menikmatinya
Sudahlah, lebih baik kunikmati senja yang sebentar lagi tenggelam tergantikan malam

Saat kopi hitamku tandas dan senja berakhir
Bersiapku ingin pulang,
namun tiba-tiba sosok itu mengulurkan tangannya dan bekata "nama saya asta" sambil tersenyum manis
Aku terpaku, lidahku kelu, mulutku membisu
Semburat bahagia tak bisa ku sembunyikan dari wajahku

Kenangan itu awal dari kopi hitam dan chocooreo
Ah.....kembali kulihat wajahnya yang masih terlelap di sampingku
Terimaksih, telah menghadirkannya menyempurnakan hidupku

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang