16

202 13 3
                                    

Sudah hampir satu minggu ini aku berhenti bekerja bersama youngjae oppa dan kembali kepada rutinitas biasa ku, membantu mengantarkan bunga dari toko ibuku.

Dan seperti Sekarang, aku mengayuh sepeda kesayanganku untuk menuju taman. Tumben sekali, ada yang meminta diantarkan bunga ke taman. Biasanya orang - orang akan meminta mengantarkannya kerumah, tapi kali ini berbeda pasti orang itu akan melakukan acara surprise untuk orang  tersayang nya.

Sekarang aku sudah sampai ditaman. Sore ini suasana taman tidak tampak terlalu ramai seperti biasanya, jadi aku bisa dengan mudah mencari orang yang memesan bunga ini. Katanya orang itu memakai baju hitam.

Aku memarkirkan sepedaku, dan bergeges akan masuk kedalam taman. Tapi baru saja beberapa langkah aku masuk, terdengar suara seseorang yang langsung membuat langkahku berhenti.

" bunganya. " ucap seseorang yang aku yakini itu adalah pemilik bunga ini.

" jinyoung?" ucapku dengan kaget, pria itu hanya tersenyum seperti biasanya

" bunganya." ucapnya lagi, yang membuatku tersadar lalu memberikan bunga yang sedang aku pegang kepadanya.

" ahh, iya maaf. " ucapku gugup sambil memberikan bunga ditanganku

" jadi yang memesan bunga ini kamu??" tanyaku.

" iya. " ucapnya singkat, aku mengamati pakaiannya dan dia memakai kaos hitam denga celana jeans seperti biasa sebuah topi juga terpasang dikepalanya.

" baiklah aku percaya jika kau yang memesan nya. " ucapku lagi sambil tertawa kecil

" baiklah sampai jumpa, senang bisa melihatmu lagi. " ucapku sambil tersenyum lalu beranjak pergi.

" tunggu." ucap jinyoung yang membuat langkahku terhenti. Aku melihatnya sekilas kearah jinyoung dengan penuh tanya.

" bisa  kita bicara sebentar?? " Tanyanya dengan hati - hati.

Jujur setelah aku berhenti bekerja, lebih tepatnya setelah acara makan saat itu. Aku belum pernah lagi berbicara  dengan jinyoung, atau member yang lainnya. Bahkan dengan youngjae oppa sekalipun.
Dan sekarang aku merasakan canggung. jika ditanya rindu, aku sangat merindukan moment - moment saat bersama dengan yang lainnya dengan mark, jinyoung, youngjae oppa, jackson, bambam, yugyeom dan bahkan aku merindukan JB yang selali marah - marah tidak jelas kepadaku.

Dan sebenarnya aku juga terkejut, ketika mengetahui yang memesan bunganya adalah jinyoung.

" aku tidak akan memaksa jika kamu sibuk. " ucap jinyoung berhasil membuatku terbangun dari lamunan

" aku sedang tiduk sibuk saat ini. " ucapku menimpali perkataan jinyoung

" jadi?" tanya jinyoung

" hanya untuk mengobrol sepertinya aku bisa. " ucapku sambil tersenyum kecil, aku melihat jinyoung juga membalas dengan tersenyum kecil.

" bagus, ayo kita duduk disana. " ucapnya, sambil menunjukkan bangku taman yang letaknya tidak jauh dari kami sekarang. Aku Mengangguk kecil, dan kami jalan berdampingan..

" lama tidak berjumpa. " ucapnya membuka pembicaraan setelah kami duduk dari beberapa menit yang lalu dibangku ini.

" ya, senang bisa bertemu disini. " ucapku, pandanganku lurus kedepan.

" akh aku kira kau tidak benar - benar mengucapkan salam perpisahan. tapi ternyata aku salah. " ucap Jinyoung sambil melihat kearahku

" aku tidak pernah bermain - main dengan perkataanku. " ucapku sambil membalas tatapan jinyoung

" aku merindukanmu. " ucapnya singkat, aku mengerjap mendengar ucapan jinyoung

" ma-maksudku, kami merindukan mu. " ucapnya lagi, aku tersenyum mendengar ucapannya

" aku juga merindukan kalian semua. " ucapku dengsn tulus.

" jangan menghilang lagi, sudah cukup satu minggu ini kau menghilang. " ucapnya

" bagaimana bisa? Padahal aku hanya menghilang satu minggu dan kalian merindukanku? Bahkan aku bukan siapa - siapa. " ucapku

" kau bilang kau bukan siapa - siapa?? Kau teman kami, keluarga kami, kau pernah masuk kedalam kehidupan kamu dan itu sangat berharga. " ucapnya lagi

" bahkan aku hanya masuk sebentar dalam kehidupan kalian." ucapku lagi

" ya memang benar, tapi kau memiliki kesan sendiri. Jadi tolong berhentilah menghindar. " ucapnya, terdengar merenggek

" baiklah, akan aku usahakan. Bagaimana kabar yang lainnya?" tanyaku kepada jinyoung

" semuanya baik - baik saja, tapi mark hyung dia terlihat tidak baik." ucap jinyoung

" tidak baik seperti apa?" tanyaku mulai khawatir, tidak dapat aku bohongi kalau aku masih memendam perasaaan ini, perasaan yang entah sejak kapan mulai mendiami hatiku. Aku tidak mengetahuinya jelas.

" dia lebih pendiam." ucap jinyoung

" bukannya dia memang pendiam?" tanyaku

" ya memang dia pendiam, tapi kali ini dia lebih kehilang semangatnya." ucap jinyoung lagi

" mungkin dia merindukanmu. " ucap jinyoung yang membuatku tersentak kaget

" bagaimana bisa dia merindukanku, berhenti berbicara omong kosong park jinyoung.  " ucapku ditimpali dengan kekehen kecil oleh ku.

" akh iya sepertinya aku harus pergi, maaf karena tidak bisa berbincang lama. " ucapku sambil beranjak.

" tunggu sebentar lagi, aku juga ingin mengundangmu untuk datang melihat MV yang sudah kami buat. " ucap jinyoung

" kau bisa kan?" lanjutnya lagi

" entahlah. " ucapku

" aku mimohon datanglah, mark hyung merindukanmu." ujar jinyoung

" akan sulit. " ucapku

" baiklah jinyoung aku duluan ya." ucapku sambil pergi dati hadapan jinyoung dan langsung mrngayuh sepedaku. Kali ini aku tidak konsen dalam menyetir sepedaku.

Bagaimana bisa jinyoung mrngatakan bahwa mark merundukanku. Jika dia memang merindukanku, dia sendiri yang akan ada dihadapanku tadi bukan jinyoung.

Aku tidak tahu apa aku pantas merasakannya atau tidak,   tapi apakah perasaan untuk mark itu salah? Kenapa dia selalu membuatku bingung dengan perilakunya.

Disatu sisi aku  merasa diterbangkan kelangit dengan seribu kupu - kupu namun disatu sisi aku merasakan hal sebalinya. Entah mengapa tapi apa semua ini wajar?

Aku selaku berharap mark baik - baik saja disana, sungguh aku sangat khawatir dengan keadaan mark sekarang. Mendengar bagaimana mark dari jinyoung membuat rasa khawatirku meningkat. Aku berharap dia baik - baik saja.

Dan jinyoung aku harap dia berhenti berbicara omong kosong dan mengatakan hal - hal yang membuatku istimewa. Entah benar atau tidaknya ucapan jinyoung tapi ucapannya selalu berhasil mrmbuatku merasa istimewa dan itu hanya akan membuatku semakin menaruh perasaan lebih.

Aku tidak ingin perasaan ini terus berlanjut jika hanya satu pihak yang merasakan. Aku harap semuanya sudah cukup.
Aku tidak ingin lagi diterbangkan dengan ribuan kupu - kupu kemudian dijatuhkan ke dalam jurang paling dasar









Hallo guysss, maaf banget akhir - akhir ini aku upadate lama. Ada yang kangen gak nih?? Hahaha

Oke, gimana sejauh ini?? Maaf banget kalau ceritanya kurang ngefeel atau mungkin banyak typo.

Untuk yang punya saran, atau unek - unek kalian boleh langsung comment aja ya. Jangan lupa juga untuk vote chapter ini ya.

Oke, Terimakasihh..

This love With Got7 [ Imagine got7 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang