Malam itu cuaca begitu sejuk, angin malam dengan deru air hujan turun. Keheningan begitu pekat. Secangkir kopi habis dalam lima tegukan.
Kata demi kata kurangkai menjadi sebuah bait. Bait-bait yang ingin sekali aku kumpulkan menjadi lembaran-lembaran kertas. Berharap lembaran itu bisa dibaca oleh semua orang. Menjadi sebuah hiburan di kala mereka suka maupun duka.
Aku pernah bermimpi ingin menjadi seorang penulis hebat. Pintar bermain diksi pada setiap kata. Terselip majas pada setiap kalimat. Membentuk teka-teki sehingga orang penasaran dengan tulisanku, agar mereka rajin lagi mencari jawaban dengan membaca buku.
Aku ingin mewujudkan mimpi itu, menyelesaikan semua tahapan-tahapan yang telah aku rangkum. Sehingga usaha hari ini akan membuahkan hasil ketika suatu hari itu tiba.
Bagiku, kehidupan ini sangat sempit. Jika kita hanya berdiam diri atau mengurung dalam ruang tanpa adanya teman. Sebab, jiwa dan pemikiran akan buntu jika tidak diimbangi dengan kehidupan sosial.
Kehidupan ini sangat luas. Jika kamu dapat melintasi seluk-beluk jalan. Jalan itu tidaklah lurus seperti garis. Jalan itu berliku-liku. Liku-liku itulah bermakna ujian atau suka mau pun duka saat kamu menjalankannya.
Teman, kamu bisa menguasai atau menghendaki dunia jika kamu mau menuntut ilmu. Sebab dengan ilmu itulah kamu akan mengetahui mana yang baik dan buruk. Sehingga, penuntun atas kitabmu dapat membawamu pada jalan yang benar. Dan kamu bisa menghendaki dunia dan akhirat.
06/08/18
Riani_____________
Selamat membaca guys... 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kehidupan
PoetryMenulislah, maka engkau akan dikenang. _Riani Menghargai bukan bom vote, tetapi dengan membaca dan memberi komentar. #1 Write (15/11/2019) - (07/01/2020) #6 Diary - 5,59k (13/01/2020)