Aku menafsirkan hidupku dengan caraku sendiri. Begitu pula dengan apa yang aku lakukan. Namun, aku juga perlu bantuan orang lain. Sejatinya kita tidak bisa hidup seorang diri.
Ketika ujian datang, ada saatnya kupendam saja. Kadang ada pula saat aku menceritakan tentang semuanya kepada mereka yang kupercayai dapat menjaga rahasiaku.
Uang bisa menentukan segalanya, katanya sih, aku juga tidak begitu yakin. Hanya saja, ada benarnya juga jika kita mempergunakan dengan baik. Maksudnya dalam hal kebaikan. Misalnya sedekah kepada yang lebih membutuhkan. Namun, jika digunakan untuk hura-hura, contohnya pesta yang di sana bisa terjadi kejadian yang di luar dugaan kita. Mabuk misalnya, itu menurutku buang-buang waktu saja. Dosa juga akhirnya.
Kalau dikatakan, tidak ada manusia yang suci. Semua memiliki dosa, dengan istilah terbenam semua bisa dikurangi dengan melakukan kebaikan. Amal.
Jika kamu merasa dunia tidak membuatmu hidup, cobalah bertanya pada hatimu. Kamu sudah diberi kehidupan, diberi nyawa, dan juga panca indra. Maka bersyukurlah.
Lantas, masihkah merasa bahwa Allah tidak adil? Cobalah intropeksi diri kamu, sudahkah kamu menjadi hamba yang patuh?
Riani, 12 November 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kehidupan
PoesíaMenulislah, maka engkau akan dikenang. _Riani Menghargai bukan bom vote, tetapi dengan membaca dan memberi komentar. #1 Write (15/11/2019) - (07/01/2020) #6 Diary - 5,59k (13/01/2020)