Datanglah, Aku Pasti Menerima

129 12 4
                                    

Datanglah kepadaku jika kamu sudah siap. Karena sesungguhnya aku juga membutuhkan seseorang yang kelak akan menjagaku selain lelaki yang paling aku sayangi yaitu ayahku. Kemarilah jika kamu sudah mampu mempertahankan sesuatu hubungan di atas Ridho Allah.

Jangan takut jika aku menolakmu karena rasa tidak percaya dirimu terhadapku. Kita tahu bahwa kita memiliki banyak kekurang. Manusia tidak ada yang sempurna, karena sesungguhnya sempurna hanya milik Allah. Adanya aku di dalam hidupmu adalah untuk melengkapi, menyempurnakan setengah agamamu.

Tak perlu terburu-buru menanyakan kapan aku siap. Hari ini aku masih menyelesaikan pendidikanku. Oleh karena itu, aku ingin menyelesaikan pendidikan ini. Di dalam perkuliahan ini aku belajar tentang ilmu agama. Supaya ketika membina rumah tangga kelak, aku bisa mengajari anak-anak kita tentang agama.

Berharap satu hari itu tiba saat kamu berjabat tangan dengan ayahku dan di hadiri oleh wali-wali akad. Sungguh, aku memimpikannya.

Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan wanita yang buruk untuk lelaki yang buruk. Itulah kata yang sering aku dengar dari mulut salah satu dosen di kelasku.

Pasir bisa terbang karena hembusan angin. Padahal ia benda yang hanya bisa terletak di atas gumpalan tanah. Namun karena bantuan angin ia bisa terbang layaknya kupu-kupu.

Begitu pula aku dan kamu. Aku bisa menjadi seseorang yang dapat melengkapi manisnya hidup jika kamu melengkapi sebagai kekasih halalku. Aku dan kamu saling membutuhkan satu sama lain. Menerima kekurangan masing-masing.

Kita lihat saja bagaimana layaknya orang yang sedang pacaran. Mereka memang saling beradu kasih. Tapi, apakah kemesraan itu akan tercipta saat mereka sudah menjadi suami istri. Bukankah semua kemesraan sudah mereka rasakan sewaktu pacaran? Lalu apa lagi yang akan mereka rasakan ketika sudah menjadi pasangan halal?

Berbicara tentang kemesraan. Kita tahu itu adalah sesuatu yang nikmat dan membuat tersenyum. Tapi, letakkanlah sesuatu pada tempatnya. Karena semua itu akan kita peroleh ketika kita sudah menjadi pasangan halal. Dan semua yang kita lakukan kepada pasangan akan menjadi sebuah amal. Memberi senyum kepada suami saja termasuk sedekah dan berpahala. Apa lagi jika sudah memasakkan makanan kesukaannya ketika dia pulang kerja. So sweet bukan?

Jadi, teruntuk kamu jika masih merasakan sesuatu yang mengganjal karena takut tidak memiliki pasangan, lupakan semua itu. Karena jodoh sudah di atus oleh Allah Swt.

Saat waktu itu telah tiba. Datanglah, aku pasti menerima.

11/08/18
R

iani

Jangan lupa vote and comment kak.

Catatan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang