Jangan Bersedih Ketika Ditimpa Musibah

45 4 3
                                    

Kadang kita merasa, kok hidup ini gini terus ya? Selalu saja ada musibah dan itu tidak kelar-kelar.
Pertanyaan itu seringkali terbesit dalam pikiran kita yang amburadul. Bingung hendak berbuat apa dan sedikit dari kita lebih memilih diam dan menyendiri.

Abu Al-Faraj Ibn Al-Jauzi mengatakan, "Seandainya dunia bukan medan musibah, di dalamnya tidak akan tersebar penyakit dan nestapa, takkan pernah ada kepedihan yang menimpa para Nabi dan orang-orang pilihan."

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. al-Hadid: 22).

Artinya, setiap masalah yang kita anggap itu musibah tentunya memang sudah ditentukan sama Allah. Kita tidak dapat mengelak sedikitpun. Segala sesuatu yang menimpa diri kita ada baiknya harus disikapi dengan sabar dan lapang dada.

Sayyidina Ali berkata, "Jika engkau bersabar, takdir akan tetap berlaku bagimu, dan engkau akan mendapatkan pahala. Jika engkau berkeluh kesah, takdir juga akan tetap berlaku bagimu, dan engkau akan mendapatkan dosa."

Lantas, hal apa yang harus kita lakukan ketika musibah itu datang pada kita? Yang tak lain merupakan bentuk ujian Allah kepada hamba-Nya.

Pertama, Tetap Positif Thingking. Sekalipun masalah atau musibah itu kita benci dan tidak kita inginkan. Tetaplah berprasangka baik kepada Allah dan jangan sesekali kita berprasangka buruk terhadap ketentuan Allah. Rasulullah bersabda,"Janganlah salah seorang di antara kalian itu mati, kecuali dalam keadaan dia berbaik sangka kepada Allah." (HR. Muslim).

Kedua, Jangan mengeluh dan mencela Musibah. Setiap umat dituntut untuk menyikapi musibah dengan bijaksana dan sabar, yakni memandang hal tersebut secara proporsional. Ketika kita sudah mampu bersabar dan bersikap bijaksana ketika musibah itu datang, Insya Allah sebesar apapun musibah itu hanyalah bentuk cobaan atau ujian Allah kepada kita untuk menguji hamba-Nya yang beriman.

Ketiga, ingatlah bahwa dibalik musibah yang menimpa ada kebaikan dan hikmah. "Dan boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian" (QS. al-Baqarah : 216). Jangan sampai kita salah persepsi menganggap tanda kecintaan-Nya kepada hamba dengan tidak ditimpanya musibah. Sesunguhnya ketika Allah mencintai hamba-Nya, maka Allah akan menguji mereka.

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.

Bengkulu, 9 Januari 2020 | Riani

Catatan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang