"Yah bocah! Kau anak baru, kan? Kenapa berlagak seperti itu, huh? Cari mati, eoh?"
Menyebalkan! Walaupun mereka sunbae bukan berarti mereka bisa semena-mena pada hobaenya, kan? Aish! Tidak di sini tidak di Jepang sama saja, mementingkan senioritas! Apa itu yang membuat Negara ini maju?
"Yah! Jangan diam saja!"
Satu, dua, ... eung... ada lima orang sunbae bertampang preman, bengis dan jelek. Kalau Umma melihatnya Umma pasti jijik pada mereka.Sepertinya mereka cukup kuat juga.Mereka memakai seragam judo.Apa mereka anggota ekskul judo? Bisa jadi.
"Mati kau bocah!"
Buk!
Buk!
Buk!
Brak!
Duk!
Maaf ya.... Tapi Umma tidak pernah mengajariku untuk menyerah pada sampah masyarakat seperti kalian, walaupun Umma akan marah kalau aku menghajar kalian semua juga ==" tapi karena ini bentuk perlindungan diri, Umma pasti mengerti.
Prok...prok... prok....
Aish! Siapa lagi sunbae jangkung yang baru datang ini? Aigoo! Apa yang ditangannya itu makanan semua? Omo! Dia makan semuanya?
"Hei.... Kau anak kelas satu?" tanyanya sembari memakan roti isi super tebal itu .
Aku mengangguk pelan.
"Hebat!Baru dua puluh menit yang lalu kau mengikuti upacara masuk siswa baru dan sekarang kau sudah menghajar para sunbaemu? Mau jadi preman, huh?"
Dasar cerewet!
"Jawab!"
Maaf, aku tidak punya waktu meladenimu, sunbae! Sepertinya berurusan denganmu lebih merepotkan daripada lima sunbae bertampang preman yang sudah babak belur itu.
"Yah! Hei kau! Kembali! Aku belum selesai bicara!"
.
.
"Dia tampan sekali!
"Senyumannya membuatku meleleh! Omo!"
"Aigoo! Pandangan matanya itu yang menyihirku, membuatku jatuh cinta padanya berkali-kali...."
"Haaaah...."Namja tampan yang dielu-elukan itu hanya bisa menghela napas panjang. Kehidupan SMAnya sudah dimulai sejak tiga bulan yang lalu, dan sudah tiga bulan pulalah teman-teman satu angkatannya selalu terang-terangan memujinya seperti itu ketika dirinya lewat di bangsal sekolah seperti sekarang. Sialnya, bukan hanya para teman satu angkatannya yang histeris setiap kali melihatnya lewat, para sunbae perempuan pun tidak kalah histerisnya sampai dirinya berkali-kali didatangi oleh sunbae namjanya karena yeoja yang mereka taksir tersihir oleh pesonanya.
"Kapan aku bisa hidup normal?" keluh namja pemilik bibir penuh itu kesal. Lima belas tahun hidupnya, dan semuanya terasa begitu menyebalkan tiap kali dirinya berada di sekolah. Aish! Andai para yeoja menyebalkan yang berisik itu diungsikan ke planet antah berantah, pasti hari-harinya damai.
.
.
Sepeda itu kini sudah tidak berbentuk lagi kecuali menyerupai lipatan berbentuk angka delapan. Ini ke lima kalinya dalam dua minggu ini sepedanya dirusak oleh tangan-tangan jahil. Entah apa alasannya yang jelas namja tampan pemilik mata setajam elang itu benar-benar kesal sekarang.
Sudah puluhan kali dirinya didatangi oleh sunbae agar tidak terlalu tebar pesona pada para yeoja, dan sudah puluhan kali dikatakannya kalau dirinya tidak pernah tebar pesona, itu kegiatan membuang-buang waktu. Belasan kali dirinya dipanggil komite kedisiplinan karena menghajar para sunbae yang mendatanginya, luka kecil dan memar tidak seberapa, tapi kali ini? Sudah lima kali sepedanya dirusak seperti ini. Bukan apa-apa, dirinya hanya tidak mau merepotkan sang Umma yang lagi-lagi harus membelikannya sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Jung Hyunno (Repost)
FanficMemiliki wajah tampan menyusahkan Hyunno... Wajah yang menyerupai ayahnya... Ayah yang tidak pernah ia temui seumur hidupnya.