"Kau marah padaku, Boo?"
Jaejoong hanya diam. Doeeyes indahnya menatap lekat wajah tampan namja yang baru saja menjamah dirinya setelah sekian lama mereka tidak berhubungan lagi. Bukannya takut mengandung adik untuk kedua anaknya, Jaejoong hanya binggung pada perasaannya sendiri. Bagaimana tiba-tiba dirinya sudah berada dalam kungkungan namja bermarga Jung itu? Bagaimana dirinya bisa terhanyut dalam lautan gairah dan membiarkan namja bermata musang itu menjamahnya? Bagaimana hingga akhirnya mereka bisa bercinta hingga pagi menjelang seperti ini? Jaejoong binggung dan tidak mengerti pada perasaannya sendiri.
Cinta itu...
Apakah masih tersisa?
Cinta itu...
Apakah kini mulai kembali bertunas lagi setelah sebelumnya layu?
Atau ini semua hanya dorongan biologis yang sudah meronta-ronta akibat terlalu lama menahan lapar dan dahaganya?
Mollayo....
Jaejoong menatap lekat sepasang mata musang itu saat bibirnya mulai dijamah lagi oleh bibir berbentuk hati itu, jantungnya berdetak kencang ketika jemari kokoh itu membelai kulit punggungnya yang sebenarnya terasa sedikit lengket akibat peluh yang beberapa waktu lalu membanjiri tubuhnya.
"Yuunnn...." lenguh namja cantik itu ketika Yunho mulai meraup kulit lehernya, menghisapnya kuat-kuat, "Hentikan!" Jaejoong menjambak rambut Yunho ketika namja tampan itu mulai menciumi dadanya.
"Wae?"
"Ahh! Jangan lagi!" keluh Jaejoong ketika Yunho mulai meraba-raba permukaan perutnya.
"Dulu di dalam sini pernah menjadi sarang nyaman bagi uri Minie dan Hyunno." Yunho membelai bekas luka itu perlahan, "Sakit, ne?"
"Bisa kau bayangkan sakit tidaknya sendiri...." ucap Jaejoong, "Kau sudah lihat, bukan? Tidak penasaran lagi?"
"Ne." Yunho menggangguk pelan, "Tidak ada yang berubah. Masih sama indahnya seperti yang dulu, hanya saja...."
"Jangan!" jerit Jaejoong saat Yunho mulai meraba-raba dadanya.
"Selain bekas luka itu, kau semakin menggairahkan, Boo...." bisiknya, "Haruskah aku membawamu dan anak-anak lari? Aku takut Chunie Appa tidak membiarkanku menikahimu. Aku takut tidak bisa menahan diriku sendiri dan membuatmu mengandung lagi."
"Belum tentu aku mau menikah denganmu!" sahut Jaejoong yang langsung membuatnya mendelik kesal karena Yunho meremas kuat dadanya.
"Harus!"
"Dan walaupun kau seorang Jung, jangan lupa kalau Appaku jauh lebih hebat darimu!" Jaejoong mengingatkan peristiwa pencekalan oleh pihak imigrasi yang Yunho alami dulu ketika menyusulnya ke Jepang.
"Sialnya itu benar! Dan Chunie Appa sangat garang!"
.
.
"Aish! Appa belum bangun? Dasar Beruang gendut!" gerutu Changmin. Padahal dirinya dan Hyunno bangun lebih awal dari biasanya untuk membantu Ummanya menyiapkan bekal, tetapi lihatlah! Jung Yunho yang terhormat itu masih belum menampakkan batang hidungnya.
"Appa kalian sedang pergi ke loundry." Ucap Jaejoong yang sedang memasukkan bekal makanan ke dalam tas.
"Eh? Jeongmal? Tumben sekali...." gumam Changmin. Seumur hidupnya baru kali ini Changmin tahu ayahnya pergi ke loundry."Apa yang Umma lakukan pada Appa?" tanya Changmin curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Jung Hyunno (Repost)
FanfictionMemiliki wajah tampan menyusahkan Hyunno... Wajah yang menyerupai ayahnya... Ayah yang tidak pernah ia temui seumur hidupnya.