"Harusnya kalau masih sakit tidak perlu memaksakan diri seperti ini!" namja cantik yang sudah melahirkan dua orang anak itu merengut kesal ketika dirinya dipaksa ikut ketiga namja tampan beda usia itu untuk berbelanja alat pancing.
"Apa salahnya Boo? Lagi pula kita harus sering-sering pergi bersama. Bukankah kita ini keluarga?" tanya namja bermata musang yang tengah duduk dengan santainya di samping kursi kemudi. Karena masih sedikit demam, Yunho membiarkan Jaejoong yang memegang kemudi, "Lihatlah! Mereka pun menikmati perjalan ini."
Jaejoong hanya melirik malas namja berisik di sampingnya, tetapi senyuman tidak urung tersungging pada cherylipsnya yang agak kering itu begitu melihat dan mendengar celotehan dari kedua putranya yang kadang-kadang saling mengejek dan memukul. Walaupun sebenarnya Jaejoong enggan ikut tetapi akhirnya dirinya ikut juga setelah diserang oleh tiga pasang mata yang menatap melas padanya.
Biarlah kali ini Jaejoong mengalah dan memberikan sedikit kebahagiaan pada kedua buah hatinya.
"Apa Umma pernah memancing sebelumnya?" Tanya Hyunno.
"Belum." Jawab Jaejoong yang fokus mengemudi.
"Eh?" Hyunno sedikit kaget.
"Lalu kemana saja Umma dan Appa saat pergi kencan?" Changmin menimpali.
"Appa kalian tidak pernah mengajak Umma kencan." Jawab Jaejoong.
"Ish! Appa sangat pelit." Sindir Hyunno.
"Setuju." Sahut Changmin.
"Yah! Apa-apaan itu? Boo, kenapa berbohong huh? Bukankah kita pernah kencan di kapal pesiar menuju Eropa? Bukankah kita pernah kencan di Lombok juga? Bukankah kita pernah sama-sama pergi menyelam diperairan Raja Ampat? Kalau bukan kencan lalu apa namanya, huh?"
"Liburan?" sahut Jaejoong.
"Aish!" gerutu Yunho.
.
.
Membiarkan Changmin dan Hyunno memilih-milih peralatan pancing yang mereka inginkan sementara Yuho mengikuti Jaejoong untuk berbelanja. Well, menjadi ibu rumah tangga ternyata sangat tidak mudah. Menyiapkan keperluan anak-anaknya, mengecek barang apa saja yang sudah habis, membeli keperluan sehari-hari seperti peralatan mandi dan snack yang biasanya menemani kedua jagoannya ketika sedang belajar.
"Boo...."
"Hm?"
"Kalau kita menikah bisakah aku mengantarmu berbelanja setiap hari?" tanya Yunho yang sedang mendorong troli belanjaan Jaejoong.
Jaejoong memasukkan beberapa bungkus nori dan keripik kentang ke dalam troli, enggan menjawab pertanyaan Yunho yang dianggapnya agak sensitif itu.
Tiba-tiba Yunho merengkuh pinggang Jaejoong, menarik namja cantik itu ke sisinya.
"Yah Yun! Lepaskan aku! Kau tidak lihat semua orang melihat kita?" pekik Jaejoong kaget.
"Justru karena semua orang melihat kita!" ucap Yunho, "Aku tidak suka para namja hidung belang itu menatap lapar padamu. Cih! Aku akan menyuruh anak buahku menghajar mereka nanti!" ucap Yunho garang.
"Kau bahkan tidak mengenal mereka."
"Aku bisa mencaritahu!"
"Ah, ne.... Aku lupa kalau seorang Jung bisa melakukan segalanya."
Yunho meremas pinggang Jaejoong kuat ketika ada seorang namja yang berjalan di samping mereka. Yunho memasang wajah garangnya karena sejak tadi namja itu menatap Jaejoongnya dengan pandangan lapar.
![](https://img.wattpad.com/cover/157847862-288-k586328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Jung Hyunno (Repost)
FanfictionMemiliki wajah tampan menyusahkan Hyunno... Wajah yang menyerupai ayahnya... Ayah yang tidak pernah ia temui seumur hidupnya.