Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Tapi begitu aku masuk rumah bersama sunbae food monster yang ternyata merupakan anak yang dilahirkan Umma sebelumku membuatku terkaget-kaget. Di ruang tamu rumah yang menjadi tempat tinggalku bersama Umma beberapa bulan belakangan ini terdapat banyak sekali koper-koper besar yang sangat asing bagiku. Entah siapa pemilik koper-koper besar itu?
"Kalian sudah pulang?"
Aku sedikit kaget melihat Kibum Halmonie berada di rumahku dan Umma. Halmonie memelukku dan mencium keningku. Hanya aku karena Sunbae Food Monster yang berdiri di sampingku menolak untuk menerima pelukan dan ciuman dari halmonie.
Umma menangis.... Ku lihat jejak air mata membasahi doe eyes kelam Umma yang sangat membuatku iri. Ya, aku memang menginginkan punya mata seperti mata Umma, sayang sepertinya gen Appa lebih dominan dalam tubuhku.
"Umma...." Sunbae food monster atau harus ku panggil dia hyung? Yah, hyung.... Hyung berjalan memeluk Umma erat, membuatku sangat iri. Aku juga ingin dipeluk oleh Umma.
"Mulai sekarang Appa dan Hyungmu akan tinggal bersama kalian. Kau harus akur dengan Hyungmu, ne...." Kibum halmonie mengusap kepalaku pelan.
Ku lirik kumpulan koper besar yang memenuhi ruang tamu rumahku dan Umma, ternyata itu milik Appa dan hyungku.
Tapi kenapa kami harus tinggal bersama? Bukankah selama ini hanya ada aku dan Umma? Bukankah selama ini Appa dan Hyung memang tidak tinggal bersama kami? Lalu kenapa sekarang kami harus tinggal bersama satu atap? Apakah nantinya tidak akan terasa asing? Ku lihat sikap Umma pada Appapun kurang begitu baik. Umma memang bisa menerima hyung, tapi tidak dengan Appa.
Kenapa harus tinggal bersama?
"Karena kalian adalah keluarga." Siwon haraboji menepuk bahuku sebelum berjalan keluar rumah melewatiku.
"Nah, kalau hyungmu bersikap tidak baik padamu laporkan saja pada halmonie, ne. Halmonie akan menghajarnya untukmu...." usai berkata seperti itu Halmonie meninggalkan rumah bersama haraboji. Meninggalkan aku, Umma, hyung dan Appa dalam kesunyian.
"Baby, bantu hyungmu merapikan kamarnya." Perintah Umma, "Mulai hari ini kamar di sebelah kamarmu akan ditempati oleh hyungmu." Ucap Umma.
"Lalu Appa?" tanyaku. Aku ingin tahu dimana Appa akan tidur. Tidak mungkin Appa tidur di kamarku ataupun kamar hyung, kan? Apakah Appa akan tidur bersama Umma?
"Appa akan tidur di kamar tamu." Appa tersenyum padaku.
"Bukankah di lantai atas masih ada satu kamar kosong lagi, Umma?" tanyaku. Ku tatap Umma yang berusaha melepaskan dirinya dari lilitan hyung.
Umma mencekal kedua tangan hyung yang hendak memeluknya lagi, "Ada sesuatu yang tidak boleh dilanggar. Kau tahu bukan itu, chagy?" tanya Umma.
Aku menggangguk pelan. Umma marah. Aku tahu itu....
.
.
Ruang keluarga yang biasanya sepi kini semakin ramai dengan kehadiran Appa dan hyung. bila biasanya aku sendirian di ruang keluarga untuk mengerjakan pekerjaan rumah ataupun sekedar nonton tivi, namun kali ini aku tidak sendirian lagi. Ada Appa yang sedang memeriksa pekerjaan kantornya, ada hyung yang ikut belajar bersamaku. Ada Umma yang dengan setia duduk untuk memastikan kalau aku dan hyung benar-benar belajar.
"Umma, minggu depan orang tua murid kelas 3 diharuskan datang ke sekolah untuk mengurus sesuatu. Bisakah Umma datang menggantikan Appa?" tanyaHyung, "Minggu depan Appa ada rapat penting dengan rekan bisnisnya dari Jepang."
![](https://img.wattpad.com/cover/157847862-288-k586328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Jung Hyunno (Repost)
FanficMemiliki wajah tampan menyusahkan Hyunno... Wajah yang menyerupai ayahnya... Ayah yang tidak pernah ia temui seumur hidupnya.