"Haruskah aku yang pergi? Kenapa bukan kau saja yang mengatasinya appa?" gerutu Seokjin pada sang ayah.
Presdir Kim memerintahkannya pergi ke Jepang untuk menghadiri acara peresmian Hotel cabang mereka yang ada di negara sakura itu. Namun pria itu dengan segala caranya berusaha menolak permintaan sang ayah.
"Ya, dasar pria bodoh. Ini langkah awal agar kau bisa meneruskan bisnis keluarga kita. Kalau bukan kau memangnya aku akan menyuruh siapa? Lagipula kau hanya pergi selama 2 hari Seokjin-ah." jelas sang ayah yang hanya dibalas desahan pasrah putranya. "Memangnya kau akan terus-terusan menjadi pelayan?" cibirnya.
Kini Seokjin tengah menghempaskan bokongnya di sofa. "Aish! Memangnya apa yang salah bekerja sebagai pelayan?" jawab Seokjin dengan santainya.
Presdir Kim dibuat bengong dengan jawaban putranya yang memang terkenal sangat blak-blakan. Kemudian melangkahkan kakinya menuju sang putra yang sedang bersandar dengan santainya.
PLETAK!
"Tidak ada yang salah Kim Seokjin. Satu-satunya yang bersalah di sini adalah isi otakmu!"
Akhirnya kepala pria tampan itu menjadi sasaran empuk jitakan sang ayah. Beginilah pasangan ayah dan anak ini jika sedang berkumpul membicarakan bisnis mereka. Selalu saja berakhir dengan jitakan di kepala Seokjin saat pria itu dengan santainya mengutarakan argumen yang menurut sang ayah sangat tidak masuk akal.
"Akh! Kenapa kau selalu saja menjitakku appa? Wah, apa kau lupa perjuangan eomma saat mengeluarkanku? Kalau eomma tahu kau pasti akan dimarahi habis-habisan."
Presdir Kim kembali duduk di tempatnya sambil memejamkan mata. Perlahan ia memijit pelipisnya karena tiba-tiba terasa pening akibat ocehan Seokjin. Ia tak habis pikir kenapa putranya bisa jadi secerewet itu.
Kalau sudah begini Presdir Kim tidak akan tinggal diam. Ia tidak kehabisan akal agar putranya itu mau menuruti perintahnya. Sedetik kemudian ia membuka matanya lantas memandang putra semata wayangnya itu.
"Kalau kau tidak mau menuruti perintahku, akan kucabut semua fasilitasmu. Blackcard, mobil, dan termasuk ponselmu," ucapnya datar namun sangat berpengaruh pada pria 23 tahunan itu.
"Astaga! Arraseo, aku akan pergi, tapi jangan menyita itu semua dariku," sahut Seokjin yang langsung menegakkan badan saat sang ayah menyebut akan menyita semua fasilitasnya.
Oh ayolah, orang tua mana yang tega melakukan hal seperti itu pada anaknya sendiri? Itu semua hanyalah trik Presdir Kim agar putra semata wayangnya bisa mandiri. Karena hanya Seokjinlah harapan Presdir Kim. Si pewaris tunggal Seoul Prime Group.
...
"Kenapa kita malah ke kebun binatang?" tanya Yoongi pada Hyura yang kini sedang sibuk mengedarkan pandangannya memperhatikan setiap hewan yang ada di sana.
Wah, berapa usia gadis ini sebenarnya? Kenapa dia begitu antusias dengan kebun binatang? Lihatlah ekspresinya sekarang ini seperti anak kecil. Sangat menggemaskan.
Tanpa sadar Yoongi tersenyum karena saking antusianya gadis itu sampai tidak memperhatikan pertanyaannya.
"Nona Cho kau mendengarku tidak?"
Dan sepertinya berhasil. Hyura menoleh padanya. "Kenapa Yoon? Memangnya kau bilang apa?"
Reflek tangan Yoongi terangkat untuk mengacak rambut Hyura karena gemas. Sungguh, kalau saja dia tidak mengingat bahwa mereka sekarang ada di tempat umum, mungkin Yoongi sudah mendekap gadisnya dan menciumi wajahnya yang menurutnya sangat menggemaskan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/151560028-288-k858553.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE ✓
FanfictionValentine Day atau yang biasa disebut juga hari kasih sayang, hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta akan menyatakan cintanya pada tanggal 14 Februari. Dan merupakan hari bersukacita bagi hampir semua orang. Namun, tidak untuk...