6. Confession

2.1K 183 6
                                    

'Tapi sepertinya aku menyukaimu.'

Hyura menggeleng-gelengkan kepala saat otaknya kembali memutar kejadian di dalam mobil Yoongi tadi pagi. "Aish! Berhentilah memikirkan itu Cho Hyura!" gumamnya pada diri sendiri lantas menepuk-nepuk dahinya pelan.

Dan tanpa disadari, Seokjin tengah mengawasi tingkah anehnya dari tadi. "Kau kenapa bertingkah aneh seperti itu?"

Hyura pun terlonjak kaget saat mendengar teguran Seokjin. "Kau mengagetiku saja!"

"Siapa suruh kau bertingkah aneh seperti itu? Memangnya sahabatku ini sudah gila dan memutuskan untuk bicara sendiri?"

Langsung saja pria itu mendapat pukulan di pundaknya. "Ya! sakit nona," serunya sambil mengusap pundaknya. "Sebenarnya ada apa denganmu?" Pria itu kembali bertanya seraya memakan apel di tangannya.

Hyura hanya diam sambil menggigit-gigit bibirnya. Otaknya tengah sibuk berpikir untuk menceritakan kejadian di mobil Yoongi atau tidak. Sedangkan Seokjin hanya memperhatikan temannya itu.

Saat tengah berpikir, tiba-tiba saja pintu terbuka dan terlihat Yoongi telah berdiri di sana. Tatapan mereka bertemu, dan sontak wajahnya memerah karena malu. Sedetik kemudian Hyura berbalik badan dan pura-pura sibuk dengan loker yang ada di belakangnya.

"Darimana saja kau? Ah, kau pasti mencari lebih banyak uang tips kan?" ujar Seokjin menyindir.

"Jangan mengada-ada Kim Seokjin, sekarang sudah waktunya aku latihan dengan Hyura."

Mendengar ucapan Yoongi membuat Hyura bertambah gugup. Seketika ia lupa bahwa masih ada latihan piano dengan Yoongi hari ini. Dan artinya mereka harus bertemu berdua saja. Dia harus mencari cara agar tidak berduaan dengan Yoongi. Tapi apa?

"Hyura-ya‒"

"Ah geurae, Seokjin bilang dia ingin melihat kita latihan." Sedetik kemudian dia sudah berbalik dan berjalan merangkul lengan Seokjin sebelum Yoongi berhasil menyelesaikan kalimatnya. "Kajja Seokjin-ah!"

Seokjin berjalan dengan linglung, masih berusaha mencerna ucapan Hyura. "Mwo? Siapa bilang aku mau‒ Akh!"

Kini perutnya sudah menjadi sasaran cubitan Hyura. "Diamlah dan ikut saja, aku tidak mau berduaan dengannya," bisiknya.

"Aneh sekali, seharusnya kan kau senang."

Yoongi berjalan di belakang mereka dengan raut wajah yang tidak senang. Kenapa dia harus dekat dengan playboy itu, bukannya dengaku. Batinnya.

...

"Hyura-ya tunggu!" panggil Yoongi pada Hyura yang baru saja keluar seraya menahan pergelangan tangan gadis itu. "Aku ingin bicara berdua denganmu."

Hyura berbalik sambil menatap Yoongi malas. "Aku lelah Min Yoongi, kumohon jangan ganggu aku."

"Beri aku waktu sebentar saja, kumohon," ujarnya memelas.

Yang diajak bicara hanya menghela napas mendengar ajakkan Yoongi. "Baiklah, apa yang ingin kau bicarakan?"

Senyum Yoongi pun mengembang. Sedetik kemudian ia sudah menuntun Hyura berjalan menuju mobilnya. Dan Hyura hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Yoongi.

Dalam perjalanan, Yoongi terus saja menoleh untuk memandangi gadis yang tengah duduk di sampingnya. Senyumnya mengembang sempurna. Sepertinya aku memang sudah jatuh hati pada gadis ini. Pikirnya.

Sedangkan gadis yang tengah dipandanginya hanya sibuk menatap pemandangan di sepanjang perjalanan.

Mobilpun berhenti, dan Yoongi bergegas turun dan segera membukakan pintu untuk Hyura. Tapi sayangnya Hyura sudah terlebih dulu turun dari mobil sebelum Yoongi membukakan pintu untuknya.

"Kenapa kita kemari?" Gadis itu pun bertanya pada Yoongi seraya mengamati suasana sungai Han di malam hari.

"Mianhae."

Mendengar ucapan Yoongi, dia segera menoleh. "Kenapa tiba-tiba minta maaf?"

"Maaf, kau pasti sangat terluka karena perlakuanku padamu lima tahun yang lalu," ucap Yoongi penuh penyesalan.

"Gwaenchana," jawab Hyura yang kini menyandarkan tubuhnya di mobil Yoongi. "Jangan lagi membicarakan kejadian itu."

Pria itu menggenggam tangan Hyura erat. "Aku benar benar minta maaf Hyura-ya, aku sangat menyesal."

Hyura tersentak karena perlakuan Yoongi yang sangat tiba-tiba. Dengan perlahan dia mencoba melepas genggaman tangan manusia es batu tersebut, namun sia-sia karena Yoongi berhasil menahannya.

"Aku menyukaimu Cho Hyura." Hyura tersentak mendengar ucapan Yoongi. Tidak ini semua pasti mimpi, tidak mungkin Yoongi mengungkapkan perasaannya.

"Entahlah aku juga tidak tahu sejak kapan merasakan perasaan ini, tapi aku sungguh menyukaimu," ucapnya sekali lagi.

Sejenak Hyura mengamati wajah Yoongi. Semua ini nyata, semua ini bukan mimpi, karena gadis itu tidak bisa menemukan kebohongan di matanya.

Tapi kenapa jantungku berdetak sangat kencang? Tidak. Aku tidak boleh jatuh cinta lagi padanya. Yoongi hanyalah masa lalu.

...

Jangan lupa Vote+Commet
Share ke temen kalian juga gengs

Purple u
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

ICE PRINCE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang