'Hari ini, aku tidak bekerja Hyura-ya, kau jangan merindukan temanmu yang tampan ini ya.'
Mata Hyura terbelalak setelah membaca pesan singkat dari sahabatnya itu. Astaga dia percaya diri sekali. Memangnya siapa yang akan merindukan pria itu. Pikirnya.
'Tidak akan wlee...' Balasnya kepada Kim Seokjin. Tanpa sadar ia tersenyum sendiri.
Ddrrt... ddrrt... ddrrt...
Selang beberapa saat ponsel yang dipegangnya berbunyi. Ditatapnya nama yang tertera di layar ponselnya.
'Seokjinnie'
"Eoh, kenapa kau menelponku? Apa kau sudah merindukanku?" ejeknya pada pria di seberang sana.
"Aish kenapa kau malah mengejekku, eoh? Bukankah kau yang akan rindu padaku, karena ditinggal teman tampannya?"
Seokjin balas mengejeknya.
Ya, Hyura memang mengakui bahwa Seokjin sangat tampan. Pria itu adalah primadona di SMA dulu. Bahkan semua mahasiswi di kampusnya sekarang saja berebut ingin mendekati pria bernama KIM SEOKJIN itu.
"Memangnya kau mau kemana?"
"Rahasia, kalau kuberitahukan padamu nanti kau akan menyusulku," ujar Seokjin yang diikuti suara tawa mengejek pria itu.
"Ah, jadi kau mau main rahasia denganku? Arraseo."
"Ya, jangan merajuk. Aku akan kembali besok."
"Iya-iya aku tahu," ujarnya lantas tersenyum sambil membayangkan wajah Seokjin saat merengek padanya.
Namun, senyumnya memudar saat melihat mobil Yoongi yang tengah melaju ke arahnya. "Ya, sudah dulu, Yoongi sudah datang Seokjin-ah," tukasnya lantas memutus panggilan secara sepihak sebelum Seokjin menjawabnya.
"Kenapa kau senyum-senyum sendiri sayang?" tanya Yoongi yang sudah ada di hadapannya. Ya, seperti biasa Hyura sedang berada di halte untuk menunggu jemputan pria itu.
Hyura terkesiap. "Ah, ini aku‒" Ia menghentikan kalimatnya dan memandang Yoongi. Kalau aku mengatakan bahwa Seokjin menelponku ia pasti akan marah sekali.
Yoongi menatapnya heran. "Memangnya kau kenapa sayang?"
"Aku tersenyum karena mengingat topimu tadi malam," jawab gadis itu sekenanya.
"Aish, sayang sudahlah jangan membahas hal itu lagi, aku malu."
Hyura tertawa melihat ekspresi wajah Yoongi saat ini. Kesal bercanpur malu. Menggemaskan sekali. "Memangnya kenapa harus malu? Kau kan sangat menggemaskan," ejeknya sambil menarik pipi chubby milik pria itu.
"Yasudah kajja kita berangkat." ajak Yoongi lantas menuntun tangan Hyura menuju mobilnya.
Setelah Yoongi membukakan pintu untuknya, ia dengan segera duduk. Begitu pula dengan Yoongi yang sudah melajukan mobilnya.
"Jadi kenapa hari ini kau ke kampus? Padahal kau bilang tidak ada kelas." Tanya Yoongi menyelidik.
"Tadi pagi Chaeri menghubungiku, dia bilang ingin mentraktirku di cafe dekat kampus," jawabnya singkat.
"Ah, begitu ya? Tapi, aku tidak bisa menjemputmu nanti."
Hyura tersenyum. "Gwaenchana, lagipula kau kan bukan supirku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE ✓
FanfictionValentine Day atau yang biasa disebut juga hari kasih sayang, hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta akan menyatakan cintanya pada tanggal 14 Februari. Dan merupakan hari bersukacita bagi hampir semua orang. Namun, tidak untuk...