14. Conflict

1.3K 116 27
                                    

'Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif...'

Hyura kembali mendengus setelah kesekian kalinya mendengar jawaban yang sama dari operator di seberang sana.

Sebenarnya kemana perginya pria itu? Sudah satu setengah jam aku menunggunya disini tapi masih belum terlihat batang hidungnya. Gerutunya dalam hati yang sudah jelas tidak ada gunanya.

Ia menggigit-gigit bibirnya, sambil sesekali mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, berharap pria yang tengah ditunggunya akan segera datang.

Sekali lagi ia menekan nomor di ponselnya untuk menghubungi Yoongi.

'Nomor yang anda hubu'

"Aish!!! Kemana manusia es batu itu?" Tanpa sadar Hyura mengumpat dan menghentakkan kakinya sebal.

Di saat yang bersamaan, terlihat sebuah mobil yang dikenalnya, yang kini tengah berhenti di depannya. Tidak salah lagi seperti dugaan Hyura.

"Kau sedang apa di sini?" tanya Seokjin yang baru saja keluar dari mobilnya.

Tanpa pikir panjang dan tanpa minta persetujuan Seokjin terlebih dahulu, Hyura langsung saja masuk ke dalam mobil milik pria itu. Sedangkan Seokjin mengernyitkan keningnya heran melihat tingkah aneh Hyura.

"Hei, jawab aku, kau ini sebenarnya kenapa?" Seokjin yang sudah kembali duduk di kursi kemudinya kembali bertanya, dengan tatapan mengarah pada Hyura.

"Aku sedang sebal Seokjin-ah!" jawabnya datar sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Sebal padaku?"

Hyura jelas menggelengkan kepalanya.

"Lalu apa yang membuatmu sebal begini?" tanyanya sekali lagi.

"Ku jemput jam 10, tunggu aku di halte dan jangan kemana-mana sebelum aku datang, arraseo?" Hyura mengomel mengulangi ucapan Yoongi padanya kemarin. "Tapi lihatlah, sampai sekarang tidak ada kabar darinya dan ponselnya juga tidak aktif. Bukankah dia sangat menyebalkan!" seru Hyura.

Seokjin mendesah melihat tingkah temannya ini. "Biar kutebak yang kau maksud sekarang pasti Yoongi?"

Hyura cemberut dan menganggukan kepalanya sambil memandang Seokjin.

"Dasar gadis bodoh! Kalau sudah tahu begitu kenapa kau tidak menghubungiku saja, eoh? Aku juga bisa menjemputmu, kan?" ucapnya gemas dan tidak habis pikir dengan kelakuan Hyura. "Ah memangnya kau mau kemana?"

"Aku ingin bertemu eomma, dan kemarin Yoongi sudah janji akan mengantarku," ucapnya lantas menoleh pada Seokjin. "Tapi sampai sekarang tidak terlihat batang hidungnya."

"Tentu saja karena hidungnya kan tidak semancung hidungku," gurau Seokjin yang mulai melajukan mobilnya.

"Mwo? Kau masih bisa malawak saat keadaanku mengenaskan seperti ini Kim Seokjin?!" semprotnya pada pria tampan itu. "Ngomong-ngomong, kau mau mebawaku kemana?"

"Tentu saja aku akan mengantarmu ke tempat bibi Cho."

Hyura terpanah menatap pria di sampingnya, lantas senyum di bibirnya pun merekah. "Kau memang temanku yang terbaik Seokjin-ah."

Seokjin pun tertawa membanggakan dirinya. "Tentu saja, tapi sebagai imbalannya kau harus mentraktirku makanan enak, oke?"

"Ah baiklah tuan tampan, aku akan membelikan apapun yang kau inginkan," jawabnya sambil mencubit gemas pipi pria itu.

"Sakit Cho Hyura!" protes Seokjin. Hyura pun tertawa setelah puas menggoda Seokjin.

Ddrtt... ddrtt... ddrtt...

ICE PRINCE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang