13. I Trust You

1.2K 112 15
                                    

"Penampilan oppa benar-benar bagus hari ini. Ah, masalahnya oppa kan selalu keren saat bermain piano," puji Chaeri dengan riang.

Yoongi hanya tersenyum mendengar pujian Chaeri. "Penampilanmu juga sangat bagus Chaeri-ya, kalau tidak mana mungkin produser itu menawarimu untuk rekaman."

"Em, tapi aku merasa bersalah pada Hyura eonni, padahal seharusnya dia yang mendapatkan tawaran ini," ujarnya sedih.

Begitu juga yang kini tengah Yoongi rasakan. Dia pun merasa bersalah pada Hyura.

"Ah, apa kau ingin bertemu Hyura? Kajja ikutlah denganku, pasti banyak yang ingin kau bicarakan dengannya," ajak Yoongi yang disambut dengan anggukan Chaeri.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang ganti karyawan. Karena menurut Yoongi tidak ada tempat lain yang akan dituju oleh Hyura, selain tempat tersebut.

"Sayang..." Yoongi mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan, namun tidak menemukan sosok yang tengah dicarinya.

"Hyura-ya kau dimana?" Tidak ada jawaban. Lantas, ia mengeluarkan ponsel miliknya dan memutuskan untuk menghubungi gadis itu. "Neo eodiya?"

"Aku di rooftop, wae?"

"Baiklah, aku akan kesana, jangan kemana-mana," ucapnya lantas memutuskan sambungan teleponnya barusan.

Chaeri hanya memandang pria itu, tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengannya. "Kenapa oppa?"

"Dia sedang berada di rooftop. Kajja kita ke sana."

Chaeri pun mengangguk dan berjalan menuju lift mengekor di belakang Yoongi.

Betapa terkejutnya Yoongi saat pintu lift terbuka dan terlihat Seokjin tengah duduk di samping Hyura, dengan tangannya merangkul gadis itu.

"Ya! Beraninya kau Kim Seokjin!" Yoongi berseru pada Seokjin, lantas menurunkan rangkulan tangan pria itu dari pundak Hyura. Tanpa dijelaskan pun sudah terlihat bahwa Yoongi sangat tidak menyukai apa yang dilakukan Seokjin.

Seokjin hanya mencibir melihat tingkah Yoongi yang over protective pada Hyura. "Biasa saja tidak perlu berlebihan, sejak dulu juga aku sering merangkulnya sebelum Hyura berpacaran denganmu!" sindirmya.

"Eonni..." Hyura menoleh pada sumber suara. Chaeri tengah menuju ke arahnya. Setelah cukup dekat gadis itu memeluk Hyura dengan penuh rasa penyesalan.

Hyura sempat terkejut beberapa saat, kemudian segera membalas pelukan gadis itu. "Ada apa denganmu, Chaeri?"

"Eonni maafkan aku, aku benar-benar menyesal." Kini Chaeri mulai terisak.

Hyura hanya tersenyum sambil mengusap rambut Chaeri. "Aniya, semua ini bukan salahmu, kau tidak perlu minta maaf padaku."

"Seharusnya Presdir tidak memilihku, seharusnya hari ini eonni yang mendapatkan tawaran rekaman itu," Chaeri kembali berujar sambil menatap Hyura sendu.

Hyura mengusap airmata Chaeri dengan lembut. "Tidak apa-apa, mungkin belum saatnya aku mendapatkannya. Lagipula tindakan Presdir sangat tepat, kau memang lebih berbakat dibandingkan diriku. Kalau aku berada di posisi Presdir, aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri."

Yoongi terpanah dengan apa yang baru saja gadis itu ucapkan. Dia terlihat sangat tenang dalam keadaan seperti sekarang ini. Karena bukanlah hal mudah untuk mengikhlaskan sesuatu yang diinginkan, namun kenyataannya orang lain telah lebih dulu mendapatkannya.

"Hoaam..." Seokjin menguap dan bangkit dari tempat duduknya. "Aku pergi dulu Hyura, lain kali aku akan ke rumahmu," pamit Seokjin sambil menepuk pelan pundak gadis itu lantas mengedipkan sebelah matanya pada Hyura.

Langsung saja Yoongi melirik Seokjin seolah ingin menghunusnya. Wah berani sekali dia bertingkah seperti itu pada pacarku, padahal aku sedang berada disini. Pikirnya.

Hyura terkekeh geli memandang Seokjin. "Baiklah kalau begitu, gomawo Seokjin-ah."

Seokjin melangkahkan kakinya menuju lift melewati Yoongi dan Chaeri. Ia tersenyum kilas saat gadis itu menyapanya.

"Memangnya kenapa dia ingin ke rumahmu? Apa yang baru saja kalian bicarakan? Kenapa kau harus dekat-dekat dengannya?" Yoongi mulai memborbardirnya dengan petanyaan yang sejak tadi kertebaran di dalam benaknya.

Hyura memandang Yoongi seolah bertanya pada pria itu, 'sudah selesaikah kau bicara?' "Bukan apa-apa, aku hanya mengenang masa SMA dengannya tadi," jawabnya santai.

Yoongi menghela napas mendengar jawaban dari Hyura lantas menoleh pada Chaeri. "Bisakah kau meninggalkan kami Chaeri-ya? Aku ingin bicara berdua dengan Hyura."

Chaeri memandang Yoongi dan Hyura bergantian. "Baiklah, aku pergi dulu," pamitnya seraya melambaikan tangan pada mereka berdua.

Yoongi kembali memandang Hyura. "Kenapa kau sangat dekat dengan Seokjin?"

Hyura menoleh mendengar pertanyaan konyol Yoongi. "Tentu saja aku dekat dengannya, dia sahabatku, Yoon."

"Tapi, aku tidak suka kau terlalu dekat dengannya. Mulai sekarang kau harus menjaga jarak dengannya."

Hyura mengernyitkan alisnya. "Apa yang sedang kau bicarakan, Yoon? Kenapa kau jadi seperti ini? Lagipula mana mungkin aku menjauhi sahabatku," protes Hyura yang kebingungan dengan sikap aneh Yoongi.

"Karena kau pacarku tentu saja! Kau hanya boleh dekat dan bercerita padaku, bukan orang lain. Hanya padaku saja," jelas Yoongi panjang lebar. "Ah, satu lagi, jangan pernah mengundangnya ke rumahmu tanpaku. Arraseo?"

Hyura menghela napas. Gadis itu memilih mengalah dan tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan pria yang ada di hadapannya. "Baiklah, aku akan menjaga jarak dengannya, aku juga tidak akan mengajaknya ke rumah tanpamu."

Senyum Yoongi terkembang saat mendengar jawaban Hyura. "Ini baru pacarku," ujarnya lantas mengecup kening Hyura. Lega sekali gadis itu akan menurutinya.

Tidak bisa ia bayangkan jika gadisnya terus berdekatan dengan pria yang tengah diberinya label playboy itu.

...

Suasana di mobil terasa sangat canggung setelah kejadian di rooftop siang tadi. Hyura hanya diam tidak tahu harus bicara apa. Sedangkan Yoongi tengah berkonsentrasi dengan jalanan di depannya.

"Ah, besok kau ada acara tidak?" tanya Hyura sambil memandang Yoongi, mencoba mencairkan suasana dingin di antara mereka.

Yoongi terlihat sedang berfikir lalu menggelengkan kepalanya. "Sepertinya tidak ada, kenapa memangnya?"

"Aku rindu eomma, apa kau mau mengantarkanku ke tempat eomma?"

Yoongi tersenyum lantas menggenggam tangan Hyura, mengecup punggung tangannya kilas. "Tentu saja aku akan mengantarmu , aku akan melakukan apapun untukmu."

Sontak wajah gadis itu mulai memanas karena aksi Yoongi. Kemudian terlintas dibenaknya ide untuk menjahili pacarnya. "Wah kau pandai sekali merayu wanita, Yoon."

"Aku tidak merayu, aku bicara yang sebenarnya."

"Iya-iya aku percaya, sampai jumpa besok," pamit Hyura lantas turun dari mobil Yoongi.

"Ku jemput jam 10, tunggu aku di halte dan jangan kemana-mana sebelum aku datang, arraseo?" tegas Yoongi pada gadisnya itu.

Hyura terkekeh geli mendengar ucapan Yoongi. "Baiklah, dasar cerewet."

...

Jangan lupa Vote+Comment
Share juga ke temen kalian ya gengs
😘😘😘😘😘

Purple u
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

ICE PRINCE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang