Sudah satu minggu ini Seokjin sangat mengkhawatirkan gadis bernama Cho Hyura. Benar saja. Pasalnya sudah sepekan ini semenjak kejadian saat ia ambruk, gadis itu tak pernah terlihat di tempat kerjanya dan bahkan di kampus juga ia tak pernah menemui gadis itu.
Ia bahkan sempat mengunjungi Hyura ke rumahnya. Namun tetap saja hasilnya nihil. Gadis itu tidak ada di rumahnya. Ia pun berkali-kali mencoba menghubunginya, dan tetap tidak membuahkan hasil.
Jujur saja pria ini sangat frustasi karena tidak mendapat kabar sama sekali dari Hyura. Bagaimana tidak, ia tidak akan sefrustasi ini kalau saat itu Hyura tidak meninggalkan rumah sakit secara paksa. Dan Seokjin tahu betul kalau kondisi gadis itu belum sepenuhnya pulih.
"Ya Cho Hyura eodiya neo?" gumamnya.
"Kau sedang bicara dengan siapa?" Suara berat Min Yoongi membuyarkan lamunannya. Ia pun menoleh pada pria yang baru saja membuka suara. Pria yang telah berkali-kali menyakiti hati gadis yang disukainya.
"Bicara sendiri, memangnya kenapa? Kau merasa terganggu?" ujarnya santai.
Yoongi hanya berdecak sambil menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah pria tampan itu. Ia pun berbalik memutuskan untuk beranjak dari tempat itu.
"Kemana pacarmu?"
Sontak saja langkah Yoongi terhenti secara otomatis. Ia kembali menoleh dan memandang wajah Seokjin.
"Mana kutahu, memangnya itu urusanku?" jawabnya acuh.
Tanpa sadar pria tampan itu mengepalkan tangannya geram mendengar jawaban dari Yoongi. Dia benar-benar ingin melupakannya?
Beruntung Seokjin masih bisa menguasai emosinya. Dia memilih bungkam.
"Ah, asal kau tahu saja, sahabatmu itu hanya memakai topeng, dan suatu saat nanti kau akan menyesal saat mengetahui sifatnya yang sesungguhnya. Berhati-hatilah Kim Seokjin."
Seokjin mengerutkan alisnya mendengar penjelasan dari Yoongi. "Memangnya apa yang dilakukan Hyura padamu?"
Yoongi tersenyum sinis sebelum akhirnya ia menoleh pada Seokjin. "Dia itu serigala berbulu domba Seokjin-ah," ujarnya singkat.
Tangannya kembali terkepal begitu ia berhasil memahami ucapan manusia es batu itu.
"Ya! Berani sekali kau mengatai Hyura seperti itu, eoh?" Ia pun bangkit dari tempat duduknya lantas menatap Yoongi tajam.
"Memangnya kenapa? Aku hanya bicara yang sesungguhnya. Kau lihat saja, dia bahkan berani melukai Chaeri," sambungnya.
Seokjin tertawa sinis. "Jadi kau lebih membela Chaeri? Sebenarnya siapa pacarmu Min Yoongi? Kau pikir Hyura serendah itu sampai ingin melukai Chaeri? Sadarlah Min Yoongi!" sentaknya pada Yoongi.
Sedari tadi ia mencoba agar tidak menghajar pria yang ada di hadapannya. Sungguh sebenarnya dia sudah tidak tahan untuk meluapkan segala emosinya pada manusia es ini. Hanya saja dia mengingat ucapan Hyura setelah menceritakan apa yang terjadi padanya.
'Sungguh Seokjin-ah, jangan pernah sekali saja kau terbakar emosi. Jangan pernah sekalipun kau menghajarnya walaupun kau ingin. Kalau kau melakukannya untuk membalas perlakuannya padaku, bukankah kau tidak ada bedanya dengan pria itu.'
"Aku tak peduli lagi dengannya," ucapnya singkat.
"YA, MIN YOONGI!" sentaknya yang sudah kehabisan kesabarannya. Ia mencengkeram kerah baju yang digunakan Yoongi sehingga pria itu sedikit tertarik ke depan.
"MWOHANEUNGEOYA!" Yoongi balas menyentaknya dengan tatapan yang tak kalah tajam.
"Kuperingatkan padamu tuan Min Yoongi yang terhormat. Kalau kau memang sudah tidak menyukai Hyura jangan pernah kau sekali-sekali menjelekkan gadis itu di hadapanku," ucapnya dengan penekanan di setiap katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE ✓
FanfictionValentine Day atau yang biasa disebut juga hari kasih sayang, hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta akan menyatakan cintanya pada tanggal 14 Februari. Dan merupakan hari bersukacita bagi hampir semua orang. Namun, tidak untuk...