"Ooh jadi kamu capek Syif?"
Suara seseorang dari arah belakang mengagetkan Jefri dan Syifa. Keduanya menoleh ke arah sumber suara lalu mereka langsung bangkit ketika mendapati sosok yang sangat mereka kenali.
"Ka Rizky....." Syifa menatap Rizky sejenak lalu menghampiri kekasihnya itu. "Ka... maksud aku ngga gitu kak." Syifa berbicara sambil memegang lengan Rizky, tetapi belum sampai menggenggamnya Rizky sudah menepisnya.
"Bener kan selama ini feeling aku?! Kamu ada main sama Nichol? Oh, atau sama Ali juga?" tuduh Rizky.
"Eh bang jaga ya omongan lo! Syifa tuh bukan cewek kaya gitu!" Jefri menghampiri dan hendak menghajar Rizky kalau saja Syifa tidak buru-buru menghalangi tubuh Jefri dengan tubuhnya.
"Jeff udah Jeff! Ini masalah gue, please lo diem dulu!" perintah Syifa kepada Jefri.
Rizky tiba-tiba memegang kedua bahu Syifa dengan kedua tangannya. "Sekarang aku tanya kamu Syif, apa pernah aku ngeluh sama kamu? Apa pernah aku bilang capek sama hubungan ini?!" Rizky mengarahkan Syifa untuk menatap wajahnya karena sedari tadi Syifa hanya menunduk ketakutan. "Liat aku Syifa, liat aku!" bentak Rizky lagi hingga mata Syifa kini benar-benar menatap manik mata Rizky. "Aku kurang apa selama ini Syif sama kamu? Kamu mau aku ngelakuin apa buat kamu supaya kamu ngga capek sama aku? Hah? Bilang sama aku Syif. Kamu tau ngga? Denger kamu ngomong kalo kamu capek sama aku itu adalah hal yang paling sakit buat aku." Rizky menekankan nada bicaranya.
"Kak stop kak. Jangan disini, aku malu kak." ucap Syifa gemetar dengan tangisnya. Orang-orang sedari tadi telah menyaksikan Rizky dan Syifa.
"Aku ngga peduli. Aku kecewa sama kamu!" Rizky melangkahkan kakinya untuk pergi dari situ dan meninggalkan Syifa.
Syifa yang melihat Rizky pergi langsung berlari dan menahannya. "Kaaaa.... Ka Rizky!" tenaga Syifa kalah kuat dengan Rizky, Syifa terjatuh karena tepisan dari Rizky. Kemudian ketika Rizky ingin berbalik melihat Syifa, wajah Rizky sudah dihantam dan dipukul berkali-kali oleh Jefri.
"Bangsat!" Jefri terus memukul wajah Rizky dengan sekuat tenaga hingga Rizky jatuh tersungkur. "Gue udah tahan yaa dari tadi ngeliatin lo marah-marahin Syifa!"
Syifa yang melihat itupun langsung bangkit berdiri dan mencoba untuk melepaskan Rizky dari Jefri. "Jefri stop! Jeff udah! Udah Jeff!" teriak Syifa panik. Syifa menangkup wajah Rizky yang penuh lebam karena ulah Jefri. Ia sesekali mengelus wajah kekasihnya dengan khawatir sambil menangis.
Jefri mendekati Syifa. "Dia udah buat lo jatoh Syif. Gue ngga bisa diem aja! Denger, gue... ngga akan pernah lagi percaya dan ikhlas kalo lo masih sama-sama dia. Lo tau seberapa sayangnya gue sama lo Syif. Kalo ada siapapun yang buat lo lecet sedikit pun, gue ngga akan pernah nyerahin lo ke mereka! Demi Tuhan gue akan perjuangin lo lagi buat gue!" Jefri menatap tajam mata Syifa. Rasa percaya Jefri untuk Rizky telah gugur begitu saja. Ia sangat kecewa dengan Rizky yang memperlakukan Syifa seperti itu di depan orang banyak.
Syifa merasa bingung. Mengapa jadi seperti ini. Jefri kembali mengutarakan perasaannya kepada Syifa setelah sekian lama. Syifa menggeleng kuat "Jeff kita pernah bicarain ini. Please jangan kaya gini Jeff." lirih Syifa.
"Oke, kita buktiin siapa yang emang Syifa sayang." ucap Rizky tiba-tiba sambil bangkit perlahan dan menghapus darah yang terdapat di sudut bibirnya.
Melihat Rizky sudah bangkit kembali, Syifa menggeleng kuat lagi "Ka.... Ngga kak! Jangan ladenin Jefri!" larang Syifa.
Tak sangka Jefri menarik tangan Syifa untuk membawanya pulang. "Ayo pulang Syif."
Syifa terlonjak saat Jefri meraih tangan kanannya. Bersamaan dengan itu, Rizky mengenggam tangan kiri Syifa dengan cepat. "Pulang sama aku, atau aku akan pergi ninggalin kamu." ucap Rizky dengan rahang yang mengeras.
YOU ARE READING
Another Side - Completed
FanficKejadian yang menimpa Syifa 7 tahun lalu sangat merubah kepribadiannya. Syifa yang manis, lembut, dan ramah berubah menjadi cuek, garang, dan liar. Kejadian apa yang menimpa Syifa hingga ia menjadi seperti ini? Dari awal masuk kuliah, Rizky sudah m...