"Syifa? Dek bangun dek."
Syifa membuka matanya perlahan. Dilihat Papanya sedang menepuk-nepuk pipinya.
Astaga. Syifa masih memakai mukena dan berada di mushola. Kejadian menyeramkan tadi hanya mimpi ternyata. Syifa mengucapkan istighfar berulang kali.
"Dek, ketiduran yaa?" tanya Papa nya. Syifa masih mengucek matanya lalu mengangguk.
"Wudhu lagi gih dek, sedikit lagi mau masuk waktu Maghrib."
"Ka Rizky gimana pa?"
Papa Syifa tersenyum mendengar pertanyaan Syifa. "Belum bangun dari tidurnya."
Wajah Syifa mendadak lesu kembali. "Papa ngga pulang? Pulang aja pa."
"Iyaa, Papa tunggu sampe abis isya nanti abis itu Randy yang nemenin kamu disini yaa."
"Gausah pa, beneran deh. Biar Syifa disini nemenin Ka Rizky sendiri ajaa."
"Kamu juga harus istirahat sayang. Lusa hari wisuda kamu kan? Anak papa harus tampil fresh nanti. Ayo kamu wudhu dulu sana." Papa Syifa meninggalkan Syifa pergi menuju shaf laki-laki setelah mengelus sayang rambut anak gadisnya itu. Lalu Syifa segera beranjak untuk wudhu lagi dan melakukan sholat maghrib berjama'ah.
**
"Ka Mod?" Syifa memanggil seseorang yang tidak asing baginya saat sedang berjalan di lorong rumah sakit.
"Syifa? Aaaah kamu disini juga!" Yang dipanggil oleh Syifa langsung memeluk tubuh Syifa begitu saja.
"Kamoddd! Maaf yaa kemarin waktu di nikahan Ka Ina kita ngga bisa ngobrol lama-lama." ucapnya sembari membalas pelukan dari Maudy.
"Iya sayang gapapa, kemarin pas kita udah mau pulang, kita sempet nyariin kamu buat pamit tapi katanya kamu tiba-tiba ngga enak badan yaa makanya pulang duluan? Eh wait, kamu ada disini karena kamu masih sakit yaa?" tanya Maudy melepaskan pelukannya, panik, ia menyentuh dahi Syifa untuk merasakan suhu tubuh gadis itu.
Syifa menggeleng kuat. "Engga kak, alhamdulillah aku udah baik-baik aja. Bukan aku disini yang lagi sakit."
"Terus siapa?"
"Ka Rizky kak." Syifa tersenyum kikuk.
"Ya Allah, Rizky kenapa Syif?" tanya Maudy kaget.
"Kenapa Mod?"
Muncul seorang laki-laki dari belakang Maudy. Adipati rupanya, ia habis dari loket untuk mengurus administrasi setelah Maudy diperiksa oleh dokter tadi.
"Adi.... Rizky masuk rumah sakit." Maudy memberi tahu Adipati.
"Kok bisa? Syif, kamu disini nemenin Rizky?" Adipati menoleh kepada Syifa.
"Iya bang, Ka Rizky kecelakaan." Syifa kini malah berkaca-kaca. "Panjang ceritanya."
"Terus sekarang dia gimana?" tanya Adipati lagi.
"Kata dokter kepalanya kebentur setir mobil, selebihnya gapapa. Dan sampe sekarang belum sadar juga...." ucap Syifa lesu.
"Lagian tuh anak kenapa sih? Kok bisa kecelakaan kaya gini?" tanya Adipati agak kesal.
"Adi... udah. Mending kita jenguk Rizky yuk. Yuk Syif..." Maudy mengamit tangan Syifa untuk digandengnya lalu berjalan bersama-sama ke ruangan Rizky.
"Kamod kok ada disini? Oh iya, keadaan kaka sekarang gimana?" tanya Syifa yang sedari tadi ingin menanyakan keadaan Maudy.
"Alhamdulillah semakin membaik. Lama udah ngga ketemu sama kamu, kamu ngelewatin banyak cerita yang aku laluin." Maudy tersenyum tulus kepada Syifa, merangkul Syifa seperti adiknya sendiri.
YOU ARE READING
Another Side - Completed
FanficKejadian yang menimpa Syifa 7 tahun lalu sangat merubah kepribadiannya. Syifa yang manis, lembut, dan ramah berubah menjadi cuek, garang, dan liar. Kejadian apa yang menimpa Syifa hingga ia menjadi seperti ini? Dari awal masuk kuliah, Rizky sudah m...