VOTE DULU!
CEPETAN
DI TUNGGUIN
DIBAWAH SEBELAH KIRI ADA BINTANG, NAH KLIK DEH.
UDAH?
UDAH BELOM?
UDAH VOTE NYA?
CAKEP DAH KALAU UDAH👍
KECUP DARI AUTHOR MAU GA BUAT YANG VOTE?
MUAAAHHHHHH💋💋💋💋💋
BHAHAHAHAHAAHAPPY READING!!!!!
Tiba sudah hari dimana perlombaan akan dimulai, semua anggota sibuk merapikan dan menyiapkan perlengkapan kostum.
Make up, sepatu, aksesoris dan barang lain yang menjadi perlengkapan penting sudah disiapkan. Bahkan kini azela sedang menunggu gilirannya untuk diberi sedikit make up, hari ini mereka akan mengikuti perlombaan di salah satu sekolah menengah atas di Bekasi.
Melawan hampir 40 sekolah terbaik se-provinsi Jawa barat, ini bukan kali pertama azela mengikuti lomba. Tapi, tetap saja azela merasa gugup. Mereka mendapat nomor urutan ke sepuluh, jadi setelah sampai tempat perlombaan semua orang sibuk untuk menyiapkan kostum dan barang lainnya.
Hanya tinggal azela yang dipakaikan make up tipis, ia menunggu giliran grace yang belum selesai.
Ia sudah mendapat pesan dari gaiska bahwa mereka sudah sampai, dan sudah duduk manis sebagai penonton. Bahkan gaiska bilang ia, namira dan lidya duduk di tempat yang paling depan.
"Zel diluar ada yang nyariin." ucap sena salah satu anggota paskibra yang baru saja kembali membeli cemilan.
"Hah? Siapa?" tanya azela.
Sena mengedikkan bahunya. "Gatau, kayanya kakak kelas. Coba keluar aja." ucapnya lagi.
Azela pun beranjak dan keluar untuk memastikan siapa yang mencarinya, bahkan ia tidak mengenali anak sekolahan ini satupun.
Jika memang azela kenal, pasti teman satu SMP nya dulu.
Betapa terkejut nya ia mendapati kak haidar yang sudah tersenyum merkah di depannya, jadi soal kak haidar mengatakan bahwa ia akan datang menyemangati azela ternyata nyata.
Azela senang, akan tetapi merasa kesal juga. Kenapa ia selalu datang ketika waktu yang tidak tepat, dasar manusia penganggu.
"Belum pake make up aja udah cantik pake kostum paskibra gitu, apalagi di tambah make up kali ya." ujarnya melangkah mendekat pada azela.
Jujur saja azela tersipu malu, namun tak ia tunjukkan. Gadis mana yang tidak tersipu malu jika ada seorang pria yang mengatakan hal seperti itu.
"Basi, gausah gombal." cibir azela.
Kak haidar terkekeh, ia pun memberikan satu coklat yang cukup besar pada azela. Tentu azela terkejut, coklat adalah salah satu makanan kesukaannya. Bagaimana pipi azela tidak cabi, ia ini salah satu penggemar coklat.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEIMLICH
Ficção AdolescenteDiam-diam mengagumi seseorang ternyata cukup sulit, banyak sekali tantangannya. di masa sekolah menengah atasku ini, bunda bilang itu adalah bumbu pemanis di masa sekolah. manis sih memang, manis jika ia tahu bahwa aku mengagumi seorang Samudra Raf...