🥀14. Touch and Sketch

4.3K 502 241
                                    

"Kau sudah lihat berita hari ini?" tanya Jungkook yang kini tengah duduk diatas kursi sembari memangku Jiseo diatas pahanya.

"Hm sudah," jawab Jiseo yang terus menggambar diatas buku sketsanya.

"Ah mengapa kau tidak terkejut?" tanya Jungkook kecewa.

"Kau ingin aku terkejut?" Jiseo lantas menoleh menatap Jungkook.

Jungkook pun mengangguk sembari menyingkirkan baby hair Jiseo ke belakang telinga.

"A! kapjagiya!"

"Cih! ekspresi macam apa itu?" tanya Jungkook sebal.

"Kau bilang, kau ingin melihatku terkejut mendengar berita hari ini." gerutu Jiseo.

Jungkok tidak menjawabnya, ia meletakkan dagunya dipundak Jiseo sembari memperhatikan gadis itu menggambar. Tangannya ia eratkan pada pinggang yang tentu saja lebih kecil darinya. Ia menikmati aroma tubuh yang telah menjadi favoritnya tersebut.

"Kau sudah mengatakannya, mana mungkin aku terkejut," kata Jiseo.

"Mmm,"

"Yang sekarang aku tanyakan padamu, mengapa kau membunuhnya? apakah karena uang?" tanya Jiseo.

"Tidak juga," balas Jungkook.

"Lantas?"

"Aku selalu merasakan sesuatu yang berbeda saat mencabik korbanku. Menghisap darahnya adalah hal yang paling menyenangkan, apalagi jika mengulitinya," jawab Jungkook dengan wajah polos tidak berdosa.

"Kau sangat menyeramkan," komentar Jiseo yang sejenak berhenti menggambar.

"Kau bilang kelinci lucu seperti aku ini menyeramkan?" tanya Jungkook membulatkan matanya.

"Kau lebih mirip snowball," jawab Jiseo.

"Snowball? bola salju?" Jungkook mengernyitkan dahinya. Ia tidak mengerti apa itu snowball.

"Cih!"

Jiseo lantas mengambil ponsel yang tergeletak di meja. Ia membuka sebuah sns dan menunjukkan pada Jungkook apa itu snowball.

"Ah ... dia sangatlah lucu," komentar Jungkook.

"Bodoh! dia dendam dengan manusia," ujar Jiseo.

"Benarkah?"

Jiseo tidak peduli, ia terus fokus menggambar dengan pensil di tangannya.

"Bisakah kau berhenti sebentar?" tanya Jungkook. Anak itu mulai mengusakkan hidungnya di lengan Jiseo.

"Tidak, ini harus selesai hari ini," jawab Jiseo tanpa mempedulikan Jungkook yang bergelayut seolah mengusapkan bulu-bulunya yang lembut pada tubuh Jiseo.

"Kau menghasilkan uang dengan itu?" tanya Jungkook lagi.

"Hm ... lumayan untuk membeli roll cake tiramisu di depan stasiun," jawabnya lagi.

"Apakah enak?" Jungkook seperti penasaran.

"Ya, cukup enak. Ayahku sangat menyukainya,"

"Cih! senangnya manusia bisa memakan banyak hal," gerutu Jungkook.

"Daripada kau terus mengatakan hal yang tidak jelas, bisakah kau menceritakan aku sesuatu?" tanya Jiseo.

"Ah, cerita apa?"

"Bagaimana kau bisa menjadi vampire? bagaimana kau bisa berada di tempat ini—"

"Kau bisa membacanya di buku," potong Jungkook.

검은 튤립 [Black Tulip] × Jungkook [CLOSED PO] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang