🥀13. Destin [Smut]

4.9K 561 293
                                    

"Aku tidak pernah menyangka bisa bertemu denganmu lagi,"

"Huh, entahlah."

Seokjin menenggak minumannya hingga habis setengah sebelum meletakkan botol air mineral itu disampingnya.

"Ada apa?"

"Tidak, hanya menyapa kawan lama,"

"Cih!"

***

Jiseo terlihat sudah bangun dari tidurnya. Ia memijat sedikit kepalanya lalu sedikit mengerang.

"Argh! sudah berapa lama aku tidur disini?" ujar Jiseo.

Ia melongok kesana kemari lalu mendengus. Jungkook yang ia kira akan menjaganya sampai ia bangun ternyata sudah tidak ada disana.

"Cih! dia pikir aku seperti ini karena siapa," gerutunya sebal.

Jiseo lantas membereskan ranselnya dan menemukan tulip hitam diatas ransel tersebut.

"Lagi?"

Jiseo sebal, mengapa harus hitam atau merah yang Jungkook berikan padanya? Apalagi, anak itu selalu berbicara seolah ia tau siapa Jiseo sebenarnya. Tanpa pikir panjang, ia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan gontai keluar ruang kesehatan. Jiseo masih menunduk, kepalanya masih sangat pusing hingga ia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang.

"A!!"

"Jiseo-ya? kau baik-baik saja?"

Jiseo mendongak, ia mendapati Hoseok berdiri di hadapannya dengan gurat khawatir.

"Ah, maaf Hoseok-ah apakah aku—"

"Tidak tidak,"

Hoseok memeriksa kening Jiseo yang masih hangat. Ia merogoh kantong plastik yang ia bawa lantas mengambil kain penurun panas disana. Ia membukanya perlahan kemudian menempelkannya di kening Jiseo.

"Ya!"

"Ini akan membantu menurunkan suhu badanmu," ujar Hoseok.

"Tapi—"

"Tidak perlu malu, kau sedang sakit. Kau bisa menutupinya dengan rambutmu,"

Hoseok dengan lihai memilah rambut Jiseo hingga menutupi kain penurun panas di dahi gadis itu. Jiseo tersenyum tipis, ah mungkin sangat menyenangkan jika Hoseok menjadi kekasihnya. Dia sangat baik dan penuh perhatian, berbeda dengan Jungkook yang tidak bertanggung jawab sama sekali. Tapi, tetap saja ... Jiseo tidak bisa lepas dari pria Jeon menyebalkan itu.

"Darimana kau tau aku disini?" tanya Jiseo.

"Aku mencarimu di kelas, mereka bilang kau sedang demam. Maka dari itu aku kemari," jawab Hoseok sembari merapikan rambut Jiseo.

"A—,"

"Kau pulang dengan siapa? apakah ayahmu menjemputmu?" tanya Hoseok.

"Entah, mungkin dengan Seokjin," jawab Jiseo.

"Ah bagaimana jika aku yang mengantarmu, kebetulan saja aku ada latihan dance dan searah dengan rumahmu," ujar Hoseok.

검은 튤립 [Black Tulip] × Jungkook [CLOSED PO] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang