Bagian 23

241 36 8
                                    


Author POV

Cuaca pagi ini begitu cerah dan seakan-akan menandakan bahwa ada sebuah perasaan hati seseorang yang tengah bahagia. Matahari yang muncul Dangan cerahnya dari arah timur dan awan yang begitu indah warnanya berjalan seiring dengan sang mentari.

Tampak seorang pria tampan tengah berjalan memasuki loby sebuah rumah sakit dimana tempat ia bekerja dengan gagahnya ia berjalan seraya menyambut sapaan para orang - orang yang berpapasan dengan dirinya.

Yah pria tersebut tak lain ialah Nabil, sang dokter dermawan yang selalu di puja - puja oleh khalayak umum karena sifatnya yang suka menolong orang lain. Selain mempunyai wajah rupawan dia juga mempunyai sikap bagaikan sang malaikat.

Nabil terus berjalan menuju ruangannya dengan membawa tas ranselnya dengan menggunakan pakaian setelan celana hitam dipadu dengan kemeja polos warna biru beserta Jaz silver yang sengaja ia pegang ditangan kanannya.

"Pagi dok!" Sapa salah satu perawatnya yang bernama yupi
"Pagi" ucapnya lagi seraya memberikan senyuman termanis nya

"Duh, di senyumin sama dokter Nabil tiap hari kayak gini bisa - bisa bikin gue kena diabetes dadakan nih" ucap sang perawat tersebut girang setelah kepergian Nabil yang sudah dahulu memasuki ruangannya

Ruangan Dokter Nabil.
"Dok gimana soal proses magang yang akan dilakukan para mahasiswa hari ini ?" Tanya salah seorang dokter yang bernama dokter Han partner kerja dokter Nabil

"Ya sesuai prosedur yang sudah di setujui pihak rumah sakit dok, saya sebagai dokter pembimbing mereka siap gak siap saya harus bisa melakukannya ditengah jadwal praktek saya yang juga padat ini" jelas Nabil santai

"Ya dok saya faham akan hal itu dan saya juga siap membantu dokter untuk membimbing mereka juga"
"Terimakasih dok"
Skip.

Ditempat lain terlihat sekelompok mahasiswa magang yang telah bersiap - siap untuk tugas hari ini tengah berdiskusi sebelum mereka bertemu dengan sang dokter pembimbing.

"Mel, gimana ringkasan materi yang kemarin gue kirimin ke email loe udah loe cetakkan?" Tanya salah satu dari mereka
"Udah kok nih aku bawa, nih loe cek aja lagi takutnya ada yang keselip" sahutnya memberikan sebuah map berisikan kertas ringkasan materi magang hari ini pada temannya yang bertanya tadi
"Oke deh kayaknya udah lengkap kok, yaudah yuk kita langsung aja takutnya sudah ditungguin gak juga kalau sampai terlambat" ajak seorang lelaki yang sekelompok dengan Melody

"Kenapa loe Sen, diem aja loe dari tadi kesambet loe ya .." ucap lelaki tersebut pada temannya yang lain
" Enak aja loe, gue nih masih siap - siap melatih detak jantung gue agar berdetak normal" sahutnya ketus
"Emang Napa jantung loe ?" Tanya nya kembali
"Gpp, cuman rasanya deg degan karena gue sebentar lagi bakal ketemu dengan dokter pangeran yang akan jadi pembimbing gue selama gue magang disini tau gak loe.. seneng banget gue dik" sahutnya girang
"Lebay loe, gantengnya juga gue ya gak Mel?"
"Apaan, kenapa tanya ke gue.. gue gak ikutan ya"

" Udah ya gak usah kebanyakan menghayal deh Sen, kebiasaan deh.." ucap Melody seraya pergi meninggalkan kedua temannya
"Kebiasaan banget deh tuh Melody, temen lagi seneng juga.. dasar udah kelamaan jomblo sih jadinya gitu.. huh"

Skip.

Dan kini Nabil sudah bersama dengan beberapa mahasiswa magang di ruangan laboratorium untuk melakukan intruksi kembali sebelum mereka melanjutkan pengamatannya ke ruang jenazah.

"Baik untuk semuanya, saya harap setelah kalian masuk kedalam ruangan jenazah nanti jangan ada yang berbuat aneh-aneh dan tolong untuk cowok cewek sementara waktu selama di dalam kalian berpencar terlebih dahulu karena saya tidak mau ada kejadian yang tidak diinginkan.. mengerti!!" Ucap Nabil tegas
"Mengerti dok" sahut mereka kompak
"Baik kalau gitu mari ikuti saya masuk kedalam"

Cintaku Kau Terlantarkan ! ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang