Part 9

422 64 0
                                    


(Taehyung POV)

Baru kali ini aku benar-benar bersyukur bangun sesiang ini. Aku harus berterimakasih kepada Jimin dan yang lain karena lupa membangunkanku. Gomawoyo Chim~

Saat ini aku sedang sarapan, atau makan siang? atau sarapan makan siang? atau makan siang sarapan? Ah, aku tidak tahu. Intinya saat ini aku sedang makan di kantin. Aku tidak sendirian. Aku makan bersama Yerin. Tolong garis bawahi. YERIN.

Aku tidak tahu bagaimana. Tapi, sepertinya Yerin juga bernasib sama sepertiku. Hahaa...kukira dia gadis rajin yang akan selalu bangun pagi.

"Sunbae tidak makan?"

Suara Yerin membuyarkan lamunanku. Benar juga. Aku sedang makan dengannya. Aku tidak sadar kalau sejak tadi hanya diam saja.

"Iya tentu. Lanjutkan makanmu."

Aku langsung menyantap menu makanku kali ini. Enak. Tentu saja. Karena aku benar-benar lapar. Sesekali aku juga akan melihat ke arah Yerin. Dia tidak banyak bicara. Hanya menyendok nasi dan memasukkannya ke dalam mulut. Ada apa? Padahal waktu di ruang klub kemarin dia banyak bicara.

"Yerin-ah."

Akhirnya aku angkat bicara juga. Aish, jujur ini sangat membosankan kalau kita berdua hanya diam saja. Mau tidak mau harus ada yang memulai pembicaraan.

"Ya?" sahut Yerin

Aku tertawa kecil ketika dia melihat ke arahku. Pipinya mengembung karena ada banyak makanan di mulutnya. Ah, kiyowo~. Tanganku gatal, rasanya ingin sekali mencubitnya.

"Telan dulu makananmu itu." kataku sembari mengembungkan pipiku menirunya.

Dia terkejut. Dengan cepat makanan yang ada di dalam mulut segera ditelannya. Matanya lalu menatap kearahku dengan kesal. Jangan lupakan tentang dia yang mem-poutkan bibirnya. Kiyowo~

"Jangan berekspresi seperti itu. Aku jadi ingin melahapmu." kataku dengan senyuman lebar.

"Sunbae~"

Aku seketika tertawa lebar. Dia benar-benar manis. Sungguh. Bisakah aku mengantonginya dan membawanya pulang?

"Oh iya. Sunbae, bagaimana keadaan tanganmu?" tanyanya

Aku mengangkat tangan kiriku yang tertempel sebuah plester di salah satu sisinya. Aku memperhatikannya sejenak. Yerin juga melakukan hal yang sama.

"Jin-hyung sudah menggantinya semalam. Katanya sih beruntung sudah ada penanganan pertama." kataku dengan bangga.

"Begitu yaa. Syukurlah."

Dia tersenyum. Sepertinya dia tampak lega karena tanganku sudah tidak apa-apa. Baguslah.

Hening. Setelah dia tersenyum seperti itu tadi. Tiba-tiba suasana kembali hening. Canggung. Ya Tuhan. Selama beberapa menit kita berdua hanya sibuk berkutat dengan makanan masing-masing. Tidak ada yang saling mengeluarkan suaranya.

Huh. Aku membuang napasku berat dan panjang. Ah, sial. Kenapa aku melakukan itu? Aku sedikit meliriknya. Benar. Dia sedang melihat ke arahku sekarang. Aah, dia pasti berpikir kalau aku bosan makan dengannya.

"Sunbae." katanya

"Ya?"

Aku sudah menyiapkan jawaban yang tepat kalau-kalau dia sampai mempertanyakannya.

"Kau suka wortel?"

"Apa?"

Aku bingung. Iya, aku bingung. Suka wortel? Apa maksud pertanyaannya? Aku sedikit mengangkat alisku. Kalau ditanya suka, aku lebih menyukaimu. Hahaa...bodoh.

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang