Part 19

277 36 3
                                    


Pagi-pagi sekali sebelum pergi ke sekolah Yerin menyempatkan diri untuk mengambil jatah sarapannya. Ini bisa dibilang pertama kalinya bagi gadis berumur 16 tahun itu. Karena pada hari-hari biasanya ia pasti akan melewatkan jam sarapan dan lebih memilih minum susu kotak sebagai gantinya.

Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Berarti masih ada sisa waktu satu jam sebelum kelas pertama dimulai. Setelah menghabiskan waktu lima menit guna mengambil sarapannya, Yerin memutuskan untuk duduk di meja yang berada paling ujung. Karena dari semua tempat, hanya di situ lah yang masih kosong.

"Omelette, sayur, dan keju. Tidak buruk." gumamnya sembari memperhatikan menu sarapannya pagi ini.

Baru beberapa menit Yerin menikmati kedamaian waktu sarapannya, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang dengan seenak jidat duduk di sebelahnya tanpa permisi. Membuat gadis yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya itu mendengus kesal.

"Sudah kuduga semua laki-laki seperti ini. Langsung duduk tanpa permisi." ketus Yerin dengan ekspresi yang terlihat jelas kesal.

"Kenapa? Siapa yang kau maksud? Jiminie? Taehyungie? Ah, atau Jungkookie?"

Yerin menoleh singkat ke arah seseorang yang duduk di sebelahnya itu sebelum kemudian melanjutkan sarapan. "Ketiganya."

Sebuah ledakan tawa tiba-tiba menggema di seluruh penjuru ruangan, yang membuat Yerin menatap bingung ke arah laki-laki dengan setelan kaos dan celana hitam itu. Tidak tanggung-tanggung, bahkan gelegar tawa itu sampai mencuri perhatian hampir seluruh penghuni kantin asrama.

"Sunbae? Sunbae? Hoseok-sunbae." kata Yerin seraya menepuk pundak Hoseok.

"Ah, mian-mian," kata Hoseok setelah puas tertawa, "ternyata benar. Kalian sungguh menyenangkan."

"Hm? Apanya?"

"Tidak ada," Hoseok tersenyum lebar seraya mengangkat sendoknya ke udara, "oh iya, sebenarnya aku ingin minta maaf soal semalam. Karena tiba-tiba meneleponmu dan ternyata. Aduh, bagaimana ya menjelaskannya. Emm...begitulah pokoknya. Kau paham kan?"

"Oh, benar juga. Gara-gara Sunbae aku harus mendengar omelan Yoongi-oppa. Dia bicara banyak sekali. Menceramahiku panjang lebar. Ish, waktu bersantaiku jadi berantakan semalam." gerutu Yerin

"Mianheyo. Aku tidak punya pilihan lain. Yoongi-hyung mengancam akan mencekikku kalau tidak menurutinya. Kau tahu sendiri kan Yoongi-hyung seperti apa?" jelas Hoseok sembari mempratikkan bagaimana Yoongi nantinya akan mencekik lehernya.

"Benar-benar, kalian ini sama saja. Tapi beruntung Sunbae adalah sunbae-ku. Kalau tidak--"

"Apa? Kau akan mencekikku juga?"

"Padahal aku ingin menjambak rambut. Tapi mencekik sepertinya ide bagus." jawab Yerin santai dengan senyum lebar.

"Tidak heran kalau kau adik kesayangan Yoongi-hyung."

"Begitulah."

Hoseok tertawa kecil melihat tingkah gadis yang menjadi teman makannya itu. Untuk kali ini, untuk pertama kalinya kedua insan yang baru mengenal beberapa hari lalu itu mengobrol panjang lebar mengenai banyak hal, termasuk mengenai Yoongi. Tawa dan candaan ringan juga tidak lupa menghiasi obrolan di kala pagi yang cerah itu.

"Hei, kenapa tidak mengajakku sarapan? Tidak adil."

Yerin dan Hoseok spontan menoleh ketika mendengar ada suara. Keduanya sama-sama terkejutnya ketika melihat dua orang laki-laki tengah berdiri dibelakang mereka dengan membawa baki makanannya masing-masing.

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang