Part 11

364 52 0
                                    


(Author POV)

"Apa yang tadi kau lakukan dengan Taehyung?"

Yerin yang sedang asyik beristirahat di bawah pohon, spontan mendongakkan kepala setelah mendengar suara seseorang. Ponsel yang ia mainkan sedari tadi juga segera diletakkannya di atas pangkuan. Senyuman lebar mendadak keluar dari kedua ujung bibirnya tepat setelah melihat siapa yang saat ini tengah berdiri di depannya itu.

Orang itu juga ikut tersenyum ketika mendapati Yerin tersenyum ke arahnya. Sampai beberapa detik, waktu mereka berdua habiskan hanya untuk saling bertukar senyuman.

"Kau tidak akan membunuhku dengan terus-terusan tersenyum seperti itu kan?"

Yerin tertawa ketika mendengar lelucon, atau Yerin menyebutnya begitu, yang tiba-tiba keluar dari mulut seseorang yang bahkan sampai saat ini masih setia berdiri di depannya. Walau hanya sebentar, Yerin sudah bisa merasakan pegal di bagian belakang lehernya karena posisi duduknya di bawah, dia duduk di atas rumput, yang memaksanya untuk terus-terusan mendongakkan kepala.

"Jangan bercanda seperti itu, Jimin-oppa." sahut Yerin tetap dengan senyuman terulas di wajahnya.

Jimin dengan dua buah kaleng soda di masing-masing tangannya, langsung mengambil posisi duduk senyaman mungkin di sebelah Yerin. Tidak lupa juga ia memberikan salah satu apa yang dibawanya kepada hobae yang tampak sangat lelah itu.

"Ini untukku?" tanya Yerin bingung setelah menerima sekaleng soda dari Jimin.

"Sebenarnya itu untuk Taehyung. Tapi, setelah melihatmu sepertinya kau yang jauh lebih butuh." jawab Jimin dengan kekehan kecil.

Yerin mendengus kesal setelah mendengar jawaban dari Jimin. Ia juga mem-poutkan bibirnya sebagai penekanan kalau dia sedang kesal. Melihat reaksi Yerin, membuat tawa Jimin semakin meledak.

"Ini. Kalau begitu aku tidak mau." kata Yerin kesal sembari menyodorkan kembali sekaleng soda yang sebelumnya diberikan Jimin.

"Tidak-tidak. Aku hanya bercanda," sahut Jimin dengan memberi tanda untuk Yerin tetap mengambilnya, "jangan kesal begitu. Aku memang membelinya untukmu."

"Oppa jangan menggodaku terus."

"Iya-iya, baiklah. Aku minta maaf."

Setelahnya, sampai hampir tiga puluh menit, mereka berdua sama-sama asyik menikmati dinginnya sekaleng soda, ditambah semilir angin sore yang menyejukkan tubuh. Badan yang lelah setelah bekerja dari pagi, membuat suasana seperti ini terasa sangat nyaman.

"Oh iya, aku baru ingat. Apa yang tadi kau lakukan dengan Tae?" tanya Jimin

"Lakukan yang mana?" Yerin berbalik bertanya.

"Yang tadi. Saat kau mencabuti rumput." jelas Jimin

"Oh, itu. Tidak ada. Kami hanya mengobrol biasa."

Jimin diam sejenak. Ia kembali meminum sodanya dalam sekali tegukan. Begitu juga dengan Yerin.

"Itu topi Taehyung, kan?" tanya Jimin, lagi, sembari matanya tertuju pada topi yang berada di atas pangkuan Yerin bersama dengan ponselnya.

"Wah, benar-benar teman sejati. Oppa bahkan sampai tahu topi ini milik siapa. Keren." kata Yerin dengan nada semangat.

"Kau tidak sedang menghinaku kan?"

"Heh? Tidak-tidak. Aku tidak menghina. Aku sedang memuji Oppa tahu." Yerin melambaikan kedua tangannya cepat sebagai tanda tidak setuju dengan ucapan Jimin.

"Aku hanya bercanda. Tidak perlu serius begitu." Jimin tersenyum lebar sampai membuat matanya terlihat benar-benar menutup.

Kini mereka berdua sama-sama terdiam, sibuk dengan pemikiran masing-masing. Jimin hanya meminum sodanya dengan sesekali memperhatikan teman-temannya yang masih berlalu-lalang di sekitaran taman. Sedangkan Yerin kembali memainkan ponselnya yang sempat ia matikan karena kedatangan Jimin.

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang