Part 24

257 35 10
                                    


"Lama sekali."

Seorang laki-laki paruh baya sejak tadi terus-terusan memperhatikan jam tangannya sambil sesekali melongokkan kepalanua ke arah halaman belakang asrama yang terlihat sangat ramai dan berisik. Hembusan napas juga tanpa sadar meluncur ketika ternyata orang yang melewatinya bukanlah orang yang ditunggunya sejak tadi.

"Paman Haein?"

Laki-laki paruh baya yang dipanggil paman ini spontan menoleh saat mendengar ada yang menyebut namanya. Sebuah senyuman lebar juga langsung merekah ketika tahu siapa orang yang saat ini tengah berdiri di depannya.

"Yoojung? Yoongi? Syukurlah paman bertemu kalian di sini. Sudah hampir satu jam paman menunggu Yerin dan Eunha."

"Eh? Eunha? Eunha ada di sini?" tanya Yoojung dengan ekspresi senang.

"Eoh. Kalian belum bertemu? Padahal sudah dari tadi pagi paman mengantarnya ke sini."

"Aish! Bocah itu. Kenapa tidak menghubungiku kalau kesini?" gerutu Yoojung seraya mengeluarkan ponselnya dan melangkahkan kakinya pergi.

Tinggallah Yoongi dan paman Haein yang masih sama-sama berdiri di depan pintu ruang tamu asrama, memperhatikan ricuhnya suasana di luar sana.

"Bagaimana Yerin?" tanya paman Haein yang spontan membuat Yoongi melihat ke arahnya.

"Emh. Masih sama seperti biasanya." jawab Yoongi kembali mengalihkan pandangannya ke luar halaman.

"Begitu yaa. Tolong terus awasi dia."

"Tenang saja Paman."

Paman Haein tersenyum seraya mengusap kepala Yoongi pelan. Disaat yang sama, Yerin, orang yang memang sudah ditunggu-tunggu sejak tadi akhirnya datang. Yang langsung membuat perhatian kedua orang ini teralihkan. Tapi, Yerin hanya datang menemuinya seorang diri. Tidak bersama Eunha.

"Di mana adikmu?" tanya paman Haein heran.

Yerin dengan cepat membuang mukanya saat mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut appa-nya. "Bersama Yoojung."

"Mereka berdua memang dekat seperti biasanya."

Lagi-lagi Yerin tampak tidak senang mendengar perkataan appa-nya. Yang kali ini ditunjukkan lewat decakan juga helaan napas yang berat. Yoongi yang dengan segala beban dipikirannya mencoba untuk mencairkan suasana, di antara dua orang yang keras kepala itu.

"Bagaimana kalau kita berkeliling, Paman?" tawar Yoongi

"Ide bagus."

"Sempurna. Oh, Paman juga mau sekalian bertemu temanku? Anak klub teater yang Yoongi bicarakan kemarin."

"Menarik. Ayo segera pergi."

"Aku ada jadwal jaga. Jadi--" ucap Yerin

"Jangan banyak alasan." sahut Yoongi cepat seraya menarik tangan Yerin untuk ikut pergi bersamanya.

***

Di salah satu stan dekat panggung. Yoojung dan Eunha sedang duduk bersama menikmati semangkuk besar ice cream dan beberapa kue yang sebelumnya mereka pesan. Sembari mengobrol mengenai banyak hal, juga sesekali tertawa lebar karena bahan pembicaraan mereka sendiri.

"Oh iya, Yoojung kenal tidak dengan yang namanya Jimin, Taehyung, dan Jungkook?"

"Hm? Darimana kau tahu nama-nama itu? Yerin memberitahumu? Ah, tidak. Tidak mungkin," tanya Yoojung dengan wajah serius. "Oh, jangan bilang kau bertemu dengan mereka?"

"Eoh. Sebelum ini aku bertemu dengan mereka bertiga." jawab Eunha enteng.

"Aish! Benarkah? Kenapa? Bagaimana bisa? Apa yang kau lakukan?"

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang