Part 8

473 60 0
                                    


(Yerin POV)

Hari ini sekolah libur. Tentu saja. Karena sekarang adalah hari sabtu. Dan, seperti hari-hari libur sebelumnya, aku pasti akan bangun siang. Aku yakin ini adalah hal paling umum yang dilakukan banyak orang. Jadi, jangan mempermasalahkannya.

Aku membuka mataku dengan malas. Masih belum terbuka lebar, aku sempat melirik jam beker di atas nakas. 08:57. Ah, kalau saja para cacing di perutku ini tidak berontak meminta jatah. Rasanya aku ingin sekali lanjut tidur. Tidur untuk melanjutkan mimpi indahku.

Selesai membersihkan tubuh dan sedikit merapikan kamar, aku segera keluar dari kamar. Tujuan utamaku adalah, kalian pasti tahu. Yup. Kantin asrama. Mungkin ini memang sudah terlalu siang untuk disebut sebagai sarapan, tapi juga terlalu awal untuk disebut makan siang. Tapi, masa bodoh. Aku tidak peduli. Aku yakin bukan hanya aku yang bangun telat hari ini.

"Yang benar saja."

Mulut dan kedua mataku spontan terbuka lebar ketika aku baru saja menginjakkan kaki di kantin. Aku sedikit terdiam melihat pemandangan yang ada di depanku. Saat mataku menangkap sesosok wanita paruh baya di seberang sana, maksudku bibi yang menjaga kantin, aku langsung berlari mengahampirinya.

"Bibi? Kenapa kantin sepi sekali? Kemana semua orang? Apa aku bangun sesiang itu? Perasaan ini baru jam sepuluh." tanyaku panjang lebar yang disambut tatapan bingung dari si bibi.

"Bibi!"

Aku meloncat kaget ketika tiba-tiba ada orang yang berteriak tepat di sebelahku. Aku tidak melihatnya. Aku masih sibuk merutuki diriku sendiri karena hobi kagetku ini. Apa jantungku selemah itu?

"Kemana semua orang? Kenapa kantin sepi sekali? Apa aku bangun terlalu siang? Perasaan ini baru jam sepuluh." katanya

Aku spontan menoleh ke arahnya karena pertanyaan yang dia ajukan sama persis dengan pertanyaanku. Aku sedikit mengangkat kepalaku untuk melihatnya, karena tentu saja dia lebih tinggi dariku. Kaus berlengan pendek berwarna putih. Celana hitam selutut. Dan sebuah topi berwarna merah. Waw, benar-benar normal style. Oh, kenapa aku masih sempat-sempatnya memperhatikan itu.

"Taehyung-sunbae?" tanyaku kembali terkejut ketika menyadari siapa yang tengah berdiri di sebelahku.

Dia langsung menoleh ke arahku. Wajahnya sedikit terkejut ketika baru melihatku. Biar kutebak. Sepertinya dia tidak sadar kalau ini aku. Kenapa rasanya sedih ya.

***

"Kemana si Taehyung?" tanya Jin, di saat dia dan beberapa penghuni asrama lainnya sedang berada di taman belakang asrama.

Saat ini, sedang berlangsung acara bersih-bersih tahunan yang dilakukan oleh semua penghuni asrama, termasuk para penjaga dan lainnya. Kenapa disebut acara tahunan? Ya karena dilakukan setiap setahun sekali.

Acara bersih-bersih ini akan dilakukan setiap seminggu menjelang hari peringatan berdirinya asrama. Ya, dengan kata lain selama seminggu kedepan, dimulai hari ini, mereka akan disibukkan mempersiapkan acara peringatan itu. Diawali dengan bersih-bersih. Tapi, tentu saja jangan sampai acara ini mengganggu kegiatan mereka di sekolah.

"Oh ya Tuhan. Aku lupa membangunkannya." teriak Jimin ketika menyadari sahabatnya itu tidak ada.

"Aku akan membangunkannya." kata Yoongi tiba-tiba.

Semua temannya yang ada di situ langsung menatapnya dengan tatapan heran. Bingung. Kaget. Semuanya bercampur menjadi satu.

"Kenapa kalian selalu menatapku begitu kalau aku sedang bicara?" tanya Yoongi kesal.

"Kenapa hyung mau repot-repot membangunkan Taehyung?" tanya Namjoon

"Hyung, kau tidak pernah seperti ini." tambah Hoseok

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang