Part 21

277 49 10
                                    


(Yerin POV)

Jujur. Saat ini aku bingung setengah mati. Jantungku berdegup kencang tidak karuan. Jungkook. Wajahnya benar-benar pucat. Bernapas pun juga terlihat susah. Bahkan sejak tadi tidak meresponku sama sekali. Ya Tuhan. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Seseorang cepatlah datang kemari.

Takut terjadi apa-apa, karena aku tetap membiarkan Jungkook duduk di lantai, aku berusaha membantunya berdiri, berusaha untuk memindahkannya ke tempat tidur. Padahal aku tidak mau ada orang lain yang menempatinya. Padahal juga tadi aku mengusirnya saat dia dengan seenak jidat duduk sembarangan. Ah, tapi sudahlah.

"Hei, ayo bangun. Kau bisa tambah sakit kalau tetap begini."

Hanya dengan kekuatan tekat, kuyakinkan diriku untuk mengangkat, ah tidak, untuk menuntun, hmm sepertinya juga bukan, entahlah apapun itu, intinya Jungkook harus berada di tempat tidur sekarang. Akan jadi masalah kalau sakitnya makin parah.

Huwa~ lemas sekali. Gawat. Ternyata dia berat. Apa yang dia makan sampai jadi seberat ini? Apa dia makan besi? Atau beton? Jangan-jangan dia makan batu. Yoongi-oppa saja tidak seberat ini. Ya ampun~

Karena saking beratnya, aku sampai harus mengeluarkan semua tenagaku hanya untuk membuatnya berdiri. Sedikit demi sedikit kulangkahkan kakiku mendekati tempat tidur seraya memegangi erat tubuh laki-laki di sebelahku ini. Ya Tuhan. Kenapa rasanya jauh sekali ke tempat tidur?

BRUK

Namun sayangnya, terjadi sesuatu yang sangat-sangat tidak diinginkan ketika tinggal sedikit lagi aku sudah mencapai tempat tidur dan membaringkannya.

Ugh! Ya ampun. Bagaimana ini? Kenapa bisa begini? Seseorang, ugh! Aduh. Yoongi-oppa~

***

(Author POV)

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Jungkook?" tanya Namjoon di saat ia dan anak bangtan yang lain sedang dalam perjalanan menuju kamar Yerin.

"Aku belum bertemu dengannya hari ini." balas Jin dengan wajah khawatir.

"Setelah hyung bilang begitu, sepertinya seharian ini dia memang tidak kelihatan."

"Bocah itu. Apa yang dia lakukan di tempat Yerin? Seharian tidak ada kabar dan sekarang katanya sakit. Argh, dia membuat tekanan darahku naik." gerutu Yoongi selama perjalanan.

"Hyung. Hentikan wajah serammu itu. Kau bisa menakuti orang-orang." kata Hoseok dengan senyum kaku.

Berbeda dengan para hyung-nya, Jimin dan Taehyung berjalan beberapa langkah jauh di depan yang lain. Mereka berdua tampak sangat terburu-buru. Langkah mereka juga terlihat sangat tidak tenang. Yang jelas Jimin dan Taehyung adalah dua orang yang saat ini ingin cepat-cepat sampai.

"Kau juga habis dari tempat Yerin?!" tanya Taehyung kaget setelah mendengar cerita singkat dari Jimin, "sebenarnya apa yang kalian berdua lakukan di sana?"

"Tidak ada." balas Jimin singkat.

"Cih, kalian membuatku kesal saja." gerutu Taehyung yang masih didengar jelas oleh teman seperjuangannya itu.

"Kita di sini punya peluang yang sama. Jadi tidak ada salahnya."

"Iya iya, aku tahu. Jangan mengingatkanku terus."

Baru sedetik keenam laki-laki tampan ini sampai di depan kamar Yerin, tiba-tiba pintu yang ada di depan mereka terbuka. Menampilkan sosok seorang gadis yang tampak sangat kebingungan. Tidak hanya ekspresi wajahnya, gestur tubuhnya pun juga mengisyaratkan hal yang sama.

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang