Part 3

551 75 0
                                    


(Author POV)

Taman belakang sekolah adalah tempat yang jarang dikunjungi oleh penghuni asrama. Apalagi saat malam hari. Bukan karena apa, banyaknya rumor yang mengatakan kalau taman ini berhantu membuat siapa pun enggan untuk datang. Penerangan saat malam hari juga sangat minim. Hanya ada beberapa lampu taman yang dipasang di tempat yang luasnya hampir mencapai setengah luas asrama.

Yerin, yang sedang dalam kondisi tidak baik, terduduk sendirian di salah satu bangku taman. Ia mengangkat kedua kakinya ke atas bangku dan menelungkupkan wajahnya.

Beberapa saat kemudian, tampak Jungkook yang sedang berlari ke arah taman yang mulai gelap sembari mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Yerin. Saat menyadari ada seseorang yang duduk sendirian, Jungkook segera melangkahkan kakinya mendekat.

"Yerin-ah." kata Jungkook dengan napas sedikit terengah-engah.

Yerin langsung mengangkat wajahnya dan melihat ke arah seseorang yang baru saja memanggil namanya. Saat melihat Jungkook sudah berdiri tepat di depannya, sebuah senyuman spontan tergambar jelas di wajahnya yang tampak sedikit sembab.

"Maaf sudah menyuruhmu kemari." kata Yerin dengan suara lirih.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Jungkook sembari duduk di samping Yerin.

"Sebelum itu, bisakah aku meminta sesuatu?"

Kini Yerin menatap tajam ke arah Jungkook. Meskipun matanya sendiri terlihat jelas berwarna merah, ciri khas orang yang baru saja menangis. Bingung untuk bereaksi seperti apa, Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

"Tolong berikan tanganmu." kata Yerin sambil mengulurkan tangannya. Yerin sebelumnya sudah menurunkan kakinya dari atas bangku taman.

Jungkook yang masih tidak paham dengan situasinya, hanya menuruti apa yang diminta Yerin. Tanpa berkomentar apapun. Setelah Jungkook mengulurkan kedua tangannya, Yerin langsung menggenggam erat kedua tangan Jungkook dia atas pangkuannya. Jungkook sedikit terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan Yerin.

"Bisakah kita tetap seperti ini? Sebentar saja." tanya Yerin.

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

"Apapun yang terjadi nanti, tolong jangan mengatakan apapun." Tambah Yerin

Jungkook kembali menganggukkan kepalanya.

Yerin kembali menundukkan kepalanya sehingga wajah cantiknya terhalang oleh rambutnya yang panjang. Sepersekian detik kemudian, Jungkook merasakan genggaman Yerin semakin kencang.

(Jungkook POV)

Ada apa sih dengannya? Tiba-tiba menyuruhku datang. Tiba-tiba menatapku seperti itu. Tiba-tiba menggenggam tanganku. Ya ampun, aku tidak paham dengan perempuan.

Jimin-hyung, aku membutuhkanmu di sini. Apa yang harus kulakukan sekarang? Kau jauh lebih berpengalaman daripada aku. Hyung~

Eh?

Genggamannya lebih kuat dari sebelumnya. Ada apa ini? Tangannya juga sedikit bergetar. Apa dia menangis? Ya ampun, bagaimana ini? Dia sudah menyuruhku untuk diam apapun yang terjadi. Argh, inilah alasannya kenapa aku tidak mau berurusan dengan perempuan.

(Yerin POV)

Kepalaku pusing. Aku sudah tidak bisa memikirkan apapun lagi. Kenapa masalah senang sekali menghampiriku. Satu masalah belum selesai, datang lagi masalah yang lain. Parahnya, kenapa kali ini harus Yoojung sih? Kenapa bukan orang lain saja? Di dunia ini banyak sekali orang. Tapi, kenapa Tuhan memilih Yoojung?

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang