Part 10

394 53 0
                                    


(Author POV)

Setelah Jungkook selesai menceritakan semuanya. Tentang bagaimana Yerin memberitahunya soal kepindahan Yoojung. Bagaimana dia tahu tentang keluarga Yoojung yang tidak akan mengizinkannya tinggal. Bagaimana Yerin menangis kemarin. Bagaimana dia menghiburnya. Dan semuanya tentang kejadian kemarin.

Yoojung tampak sedikit lebih tenang setelah mendengar semua cerita dari Jungkook. Karena sebelumnya ia tampak kesal sekali. Apalagi setelah mengangkat telepon dari Hoseok.

Ada jeda beberapa menit setelah Jungkook selesai bercerita. Yoojung sepertinya sedang memikirkan sesuatu untuk melanjutkan obrolan serius ini. Jungkook? Dia hanya diam memperhatikan teman gadisnya yang saat ini sedang duduk di karpet di depannya.

"Aku tidak tahu." kata Yoojung tiba-tiba.

Jungkook mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara Yoojung. Setelah sekian lama dia diam. Dan hanya itu yang keluar dari mulutnya untuk pertama kali. Membuat Jungkook semakin bingung.

"Apanya yang tidak tahu?" tanya Jungkook

"Kau tahu, Yerin bukanlah orang yang akan menangis di depan sembarang orang."

Jungkook menganggukkan kepalanya mengerti.

"Jadi, kenapa dia bisa begitu padamu?"

Jungkook terdiam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Sungguh, ini adalah pertama kalinya dia bicara seserius itu dengan Yerin. Karena biasanya mereka hanya akan mengobrol ringan mengenai sekolah atau yang lain. Jujur saja, Yerin dan Jungkook bukanlah teman yang cukup akrab.

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti. Yoojung yang melihat itu hanya bisa menghela napasnya berat.

"Kita lupakan dulu tentang itu," Yoojung mengubah posisi duduknya untuk mencari posisi baru yang lebih nyaman. "kau belum bertemu Yerin hari ini?"

"Belum. Karena sejak tadi pagi aku ada di taman belakang." jawab Jungkook

"Eh? Memangnya ada apa di taman belakang?" tanya Yoojung dengan wajah penasaran.

"Hah? Kau tidak tahu? Sekarang itu hari bersih-bersih. Seminggu lagi kita akan mengadakan perayaan pendirian asrama."

"Bersih-bersih? Wah, tahu begini aku jangan kembali sekarang ya."

Tangan Jungkook spontan memukul kepala gadis yang ada di depannya itu. Tentu saja dia kesal. Gadis ini sungguh sangat menyebalkan. Yoojung yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mem-poutkan bibirnya kesal, sembari tangannya memegang kepalanya yang terasa sedikit berdenyut.

"Jangan membahas itu. Selesaikan dulu tentang Yerin." kata Jungkook mencoba untuk kembali ke topik awal.

Yoojung menganggukkan kepalanya. "Seharusnya aku kembali ke asrama kemarin. Aku sudah mengatakan itu padanya sebelum berangkat. Tapi, karena ada sesuatu di rumah, jadi baru sekarang aku bisa kembali."

Jungkook mendengarkan dengan saksama apa yang keluar dari mulut Yoojung. Ia tidak pernah melewatkan satu kata pun.

"Aku meneleponnya dari semalam. Tapi, tidak ada jawaban. Nomornya tidak aktif. Aku juga mengiriminya e-mail. Tapi, tidak dibalas."

WE and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang