✔ [0.1] AN ACCIDENTALLY - KINAN chap. 1 // Lee Taeyong

28

Tanpa ada yang mengetahui. Rahasia itu tersimpan rapat dalam dadanya. Tidak ingin ada yang menyadari.

Mungkin ia egois. Sangat. Tapi perasaannya sendiri yang membuatnya jadi mengambil langkah begini. Langkah pada jalur yang salah. Karenanya, ia sangat benci kehilangan.

Bukan tidak menyadari siapa korban dari kisah ini. Justru ialah yang sangat tahu. Karena ia yang memulai.

🌿

"ciiiisss."

"Indra lo ditengah!"

"bagus gak muka gue?"

Suasana ricuh terjadi dalam skala kecil karena beberapa orang minta difoto bergantian. Indra, Dena dan Kinan langsung menghampiri sang fotografer untuk melihat beberapa lembar hasil jepretan yang baru saja dilakukan itu.

"thank's mas!"

Ketiganya berpindah tempat. Mencari spot foto yang bagus untuk mengabadikan momen berharga ini sebanyak-banyaknya.

Selain keluarga, semuanya ditemani oleh kekasih masing-masing. Dena dan Indra juga baru saja meresmikan hubungan mereka. Lantas bagaimana dengan Kinan yang hanya bisa mendengar suara Attala dari telepon genggam.

Dua pasangan itu meminta Kinan untuk mengambil foto mereka dalam satu frame.

"geser dong, jangan jauh-jauh." tutur Kinan, mengatur posisi agar pas untuk diambil gambar.

Kinan jadi menggerutu dalam hati. Iri. Mentang-mentang hanya dirinya yang tidak ada pasangan.

Ia asik mengambil beberapa gambar. Sementara teman-temannya berkali-kali mengubah pose. Sampai tak menyadari bahwa mereka sedang mengulum senyum janggal kearahnya.

Kinan memeriksa hasil foto terakhir kemudian melihat kearah mereka, "ngetawain apa sih? Muka gue aneh?" tanyanya.

"bukan aneh, tapi cantik."

Mematung.

Suara yang sudah familiar itu menggema persis dibelakang Kinan. Ia langsung berbalik cepat dengan penuh keterkejutan.

Attala, tersenyum lebar super tampan kearahnya. Membuat cewek itu seperti ingin meleleh ditempat. Hatinya menghangat, jantungnya berdesir aneh dan kakinya terasa lemas sekali.

Sekali lagi ia berbalik menatap kearah teman-temannya yang juga sedang menunjukkan ekspresi bahagia. Dalam tatapannya tersirat pertanyaan singkat. Rencana macam apa yang sudah mereka buat sebenarnya.