BAB 02 - DRAUGHT OF LIVING DEATH

8.4K 1.3K 300
                                    

"MESKIPUN CERITA INI SUDAH TAMAT, SAYA HARAP KALIAN TETAP MENINGGALKAN VOTE BESERTA KOMENTAR SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN UNTUK CERITA INI.
JIKA TIDAK KEBERATAN, SAYA HARAP KALIAN MAU FOLLOW SAYA SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN JUGA UNTUK PENULISNYA. TERIMAKASIH."

WARNING!
DRAMIONE AREA!

Ini adalah kali pertama saya membuat cerita tentang Draco & Hermione. Jadi mohon dukungannya.
Jangan lupa vote, komentar, dan tag teman-teman kamu sesama DRAMIONE SHIPPER.

Sebisa mungkin saya tidak akan membuat tokoh-tokoh di dalam cerita out of character aslinya.

Selamat membaca...

-Draco Malfoy and the Elder Wand-

Ketua murid terpilih sedang berada di ruang kepala sekolah. Seusai makan malam tadi mereka langsung disuruh datang kemari menemui Prof. McGonagall untuk mendengarkan beberapa pengumuman dari beliau.

"Selamat kepada kalian berdua yang sudah terpilih menjadi ketua murid baru di tahun ajaran ini. Kuharap kalian bisa bekerjasama dengan baik dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan."

"Lagipula kalian telah mengucapkan Sumpah Tak Terlanggar. Ingat, yang namanya Sumpah Tak Terlanggar, artinya tidak boleh dilanggar. Jika salah satu saja dari kalian ada yang melanggar sumpah tersebut, maka kalian berdua akan mendapat celaka."

Draco dan Hermione berusaha menelan ludah masing-masing karena gugup, atau mungkin memang takut. Apalagi isi sumpah tersebut cukup mengerikan. Misalnya poin terakhir yang berbunyi,

'Kami berjanji akan melindungi satu sama lain, baik jiwa maupun raga, dan senantiasa saling mengingatkan apabila salah satu dari kami ada yang melakukan kesalahan.'

Melindungi satu sama lain?

Ayolah, bukankah itu terdengar menggelikan? Hermione yakin mereka tidak mungkin melindungi satu sama lain, justru mereka akan saling menjatuhkan. Oh, kata 'menjatuhkan' sepertinya masih terlalu ringan. Kemungkinan terburuknya, mereka bisa saja saling bertarung untuk membunuh satu sama lain.

Sial, itu sangat buruk.

"Aku sangat tahu mengenai sejarah permusuhan kalian. Tetapi menjadi ketua murid adalah tanggung jawab yang harus kalian emban. Untuk itu aku tidak mau peduli dengan permusuhan yang sudah kalian ciptakan selama bertahun-tahun. Tugas tetaplah tugas. Jadi kuharap kalian tetap menahan diri agar jangan sampai menyerang satu sama lain. Setidaknya hingga tanggung jawab sebagai ketua murid selesai."

"Tetapi profesor, kenapa anda memilihku? Maksudku, aku ini kan..."

"Mr. Malfoy, aku rasa pengumuman di aula besar tadi sudah cukup jelas. Aku memilih ketua murid berdasarkan nilai di tahun ke-enam. Sistem ini tidaklah sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana sekolah memilih ketua murid melalui event tiga tahunan---Hogwarts Cup. Aku ingin ada perubahan di sekolah kita, dan tentu saja perubahan yang lebih baik. Sebenarnya tidaklah lucu jika ketua murid terpilih adalah murid-murid yang memiliki intelektual lebih rendah dibanding murid-murid lainnya. Aku sebagai pemuja intelektual tidak akan mempertahankan sistem lama seperti yang diterapkan oleh Prof. Dumbledore. Lagipula regenerasi sangatlah penting. Untuk itu aku sudah membuat peraturan baru mengenai ketua murid dan prefek, yang mulai saat ini akan mengalami perombakan setiap setahun sekali."

"Minerva, idemu bagus. Tetapi tidak lebih bagus dari ideku." Tiba-tiba lukisan Prof. Dumbledore yang terpasang di dinding ruang kepala sekolah ikut berkomentar. Hal itu membuat Prof. McGonagall, Draco, dan juga Hermione sontak menatap ke arah lukisan tersebut.

Draco Malfoy and the Elder Wand (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang