BAB 03 - ANNOUNCED THE PREFECTS

7.4K 1.2K 237
                                    

"MESKIPUN CERITA INI SUDAH TAMAT, SAYA HARAP KALIAN TETAP MENINGGALKAN VOTE BESERTA KOMENTAR SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN UNTUK CERITA INI.
JIKA TIDAK KEBERATAN, SAYA HARAP KALIAN MAU FOLLOW SAYA SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN JUGA UNTUK PENULISNYA. TERIMAKASIH."

WARNING!
DRAMIONE AREA!

Ini adalah kali pertama saya membuat cerita tentang Draco & Hermione. Jadi mohon dukungannya.
Jangan lupa vote, komentar, dan tag teman-teman kamu sesama DRAMIONE SHIPPER.

Sebisa mungkin saya tidak akan membuat tokoh-tokoh di dalam cerita out of character aslinya.

Selamat membaca...

-Draco Malfoy and the Elder Wand-

Setelah makan siang bersama di aula besar, Draco dan Hermione kembali ke asrama ketua murid. Sesuai janji pagi tadi, mereka akan mendiskusikan nama-nama yang ingin dijadikan prefek.

Kini keduanya duduk bersebelahan di sofa ruang rekreasi, hanya saja masing-masing tetap mempertimbangkan jarak agar tidak berdekatan satu sama lain. Hermione sudah menyiapkan perkamen serta pena bulu di atas meja guna mencatat kandidat-kandidat prefek dari setiap asrama.

"Aku akan usulkan Dean Thomas dan Parvati Patil sebagai prefek Gryffindor. Bagaimana menurutmu?" Tentu saja Hermione harus meminta pendapat si ferret pirang di sampingnya. Meskipun ia benci melakukan itu, tetapi mereka sudah membuat 'Sumpah Tak Terlanggar' untuk saling bekerjasama dalam menjalankan tugas sebagai ketua murid. Hermione tak ingin mati konyol gara-gara melanggar sumpah tersebut, apalagi penyebabnya hanya hal-hal sepele.

"Kenapa kau tidak mengusulkan Weaselette dan Weaselbee saja? Bukankah mereka adalah sahabat-sahabatmu?" Draco tidak mengenal banyak murid Gryffindor. Oh, mungkin kata 'mengenal' terlalu berlebihan, tetapi ia memang mengetahui beberapa diantara mereka, meskipun tidak banyak. Potter dan gerombolannya, lalu Granger sendiri, dan juga si bungsu Weasley. Ia bahkan tidak tahu kapasitas yang dimiliki salah satu Patil kembar itu. Sama sekali tidak menonjol, sehingga cukup sulit untuk dinilai oleh Slytherin sepertinya.

"Tidak akan, Malfoy. Aku tak ingin menyulitkan Ginny dan Ron. Mereka adalah anggota tim Quidditch Gryffindor. Menjadi bagian dari prefek hanya akan menguras waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk latihan." Bahkan Hermione memikirkan sahabat-sahabatnya hingga sejauh itu. Draco baru tahu jika para Gryffindor memang memiliki ikatan kuat satu sama lain, persis seperti yang dibacanya pada buku Sejarah Hogwarts. Berbanding terbalik dengan Slytherin yang sangat individual.

"Tapi sebelumnya Weaselbee sudah pernah menjadi prefek. Seharusnya dia melanjutkan tugas-tugasnya. Jujur saja aku tidak tahu apakah Dean Thomas dan salah satu Patil kembar itu memiliki kecakapan untuk dijadikan prefek." Draco berkata seolah-olah Ron lebih baik dari kedua nama yang disebutkan Hermione. Tetapi karena ia tak ingin terdengar seperti itu, maka ia segera meralat ucapannya, "Bukan berarti Weaselbee cukup baik. Tapi setidaknya dia sudah pernah menjalankan tugas prefek."

"Kau lupa apa yang dikatakan Prof. McGonagall? Ketua murid dan prefek harus dirombak setiap tahunnya. Ini bukan lagi era Dumbledore ataupun Snape." Hermione menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, "Bahkan sekarang ketua murid diberi tanggung jawab sepenuhnya untuk membawahi para prefek. Ini sudah bukan wewenang dari kepala asrama. Lagipula Hogwarts sedang kekurangan guru pengajar. Jika kau mendengar kabar, jabatan kepala asrama telah resmi ditiadakan. Sekarang para prefek yang akan mengambil alih tugas itu."

Draco memutar bola matanya bosan. "Aku sudah mendengarnya. Mau bagaimana lagi? Memang terlalu banyak profesor-profesor yang gugur. Dumbledore, guru Telaah Muggle, juga Snape." Ketika mengatakan itu, terdapat keraguan terselip dalam nada bicara Draco. Jika mengingat tentang kematian Dumbledore, selalu ada trauma lama yang hingga kini masih membekas di hatinya. Karena dirinya ikut terlibat dalam merencanakan kematian kepala sekolah kebanggaan Hogwarts itu.

Draco Malfoy and the Elder Wand (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang