BAB 15 - DRACO'S MEMORIES 1.0

6.9K 1K 561
                                    

"MESKIPUN CERITA INI SUDAH TAMAT, SAYA HARAP KALIAN TETAP MENINGGALKAN VOTE BESERTA KOMENTAR SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN UNTUK CERITA INI.
JIKA TIDAK KEBERATAN, SAYA HARAP KALIAN MAU FOLLOW SAYA SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN JUGA UNTUK PENULISNYA. TERIMAKASIH."

WARNING!
DRAMIONE AREA!

Ini adalah kali pertama saya membuat cerita tentang Draco & Hermione. Jadi mohon dukungannya.
Jangan lupa vote, komentar, dan tag teman-teman kamu sesama DRAMIONE SHIPPER.

Sebisa mungkin saya tidak akan membuat tokoh-tokoh di dalam cerita out of character aslinya.

Selamat membaca...

Rating seberapa seru cerita ini dengan bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rating seberapa seru cerita ini dengan bintang. Contoh: 🌟🌟🌟🌟🌟 (sangat seru); 🌟🌟🌟🌟 (seru); 🌟🌟🌟 (cukup seru); 🌟🌟 (tidak seru); 🌟 (sangat tidak seru).

Jika kalian suka dengan cerita ini, beri setidaknya satu alasan 'yang membuat kalian suka dengan cerita ini', entah itu alurnya, cara penulisannya, settingnya, atau karakteristik tokohnya.

Catatan penting:
Bab 15 akan menampilkan scene di dalam pensieve.
Untuk penulisan yang dicetak miring dan tebal menunjukkan kenangan di dalam pensieve.
Untuk penulisan yang dicetak biasa menunjukkan kejadian saat ini.

-Draco Malfoy and the Elder Wand-

Draco memberanikan diri untuk menemui sang bibi di ruang berkumpul milik keluarga Malfoy. Ya, lagi-lagi manor ini akan dijadikan sebagai markas besar pasukan pelahap maut. Disana para pelahap maut telah berkumpul seluruhnya, baik pelahap maut dari luar Inggris, atau pelahap maut yang baru saja dilepaskan dari Azkaban. Bahkan ada seseorang yang baru-baru ini ditemuinya saat Turnamen Triwizard di Hogwarts---Igor Karkaroff.

Sedari tadi Draco memang tidak ikut dalam pertemuan ini, tetapi orangtuanya tetap dipaksa untuk ikut oleh sang bibi. Bellatrix memberinya sedikit kelonggaran karena dirinya adalah tuan dari tongkat elder---yang menurut legenda merupakan tongkat sihir terkuat di dunia. Ia mendapatkan perlakuan istimewa dari sang bibi hanya karena hal itu.

"Keponakanku yang tampan, apakah yang membawamu datang kemari? Kurasa tadi kau menolak untuk bergabung dalam pertemuan para orangtua yang sangat membosankan ini?" Tanya Bellatrix dengan nada bicara yang terdengar menyebalkan sekaligus menyeramkan seperti biasanya.

Draco menarik nafas sejenak sebelum mengutarakan niatnya kepada sang bibi, "Hari ini aku harus kembali ke Hogwarts."

Ia pun segera memberi penjelasan begitu sang bibi menatapnya tak suka, "Aku meninggalkan benda berhargaku di asrama. Benda itu bersifat sangat rahasia. Aku harus cepat-cepat mengambilnya sebelum orang lain."

Draco Malfoy and the Elder Wand (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang