Chap 20

887 77 5
                                    

Bandara terlihat padat, tapi laki-laki tinggi itu tidak mempermasalahkan itu. Dia berlari kecil menuju salah satu taksi dan menyebutkan tujuannya dengan mudah, begitu pun dengan sopir taksi yang langsung menyanggupi keinginan laki-laki tinggi itu.

"Hyein, tunggu aku." Gumam laki-laki itu sambil memandang langit dini hari kota fashion itu.

"Tuan tidak merasa dingin?" Tanya sang supir tiba-tiba membuat laki-laki itu menatap sang supir.

"Sedikit, tapi tidak apa. Saya membawa mantel di koperku." Ucap laki-laki itu yang di anggukki oleh sang supir.

Perjalanan menuju tempat yang di inginkan oleh laki-laki itu sedikit terhambat, membuat laki-laki itu sedikit merasa tidak nyaman.

"Maaf Tuan, sepertinya Elizabeth Hospital sedang berduka." Ucap sang supir yang membuat laki-laki itu tersentak kaget.

Dia menatap sisi jalan, banyak mobil wartawan. Dan juga ada beberapa orang yang berdiri sambil menangis di sisi jalan.

"Oh Tuhan, semoga dia pergi dengan tenang." Gumam sang supir saat Ia tidak sengaja melihat karangan bunga yang baru terpasang di sisi rumah sakit.

"Kenapa? Siapa yang meninggal?" Tanya laki-laki itu dengan nada khawatir.

"Designer Yoon meninggal, Saya kira itu hanya gosip karena Saya masih bertemu dengannya dua hari yang lalu. Saya mendapat kabar bahwa dia meninggal karena melahirkan anak kembarnya." Jelas sang supir yang membuat laki-laki itu menegang dan saat mobil taksinya berhenti tepat di lobby rumah sakit dia langsung membayar taksi itu dan lari menuju meja receptionist.

"Di mana kamar Yoon Hyein." Tanya laki-laki itu dengan nada tegasnya.

Perawat itu mengernyitkan dahinya dan menatap laki-laki itu.

"Maaf, tapi tidak ada pasien yang bernama Yoon Hyein di sini." Ucap Perawat itu saat telah memeriksa nama pasien.

"Dia baru saja melahirkan, dia Adik dari Dokter Byun." Ucap laki-laki itu yang sudah mulai kesal.

"Nyonya Sofia? Dia telah meninggal saat melahirkan anak keduanya, dia baru saja di bawa ke ruang kremasi." Ucap perawat itu yang membuat laki-laki itu menjatuhkan koper sedangnya dan menatap perawat itu tak percaya.

"Anda berbohong bukan? Dokter Byun memberitahuku bahwa Istriku akan melahirkan dan dia sedang membutuhkanku!" Teriak laki-laki itu yang membuat Perawat itu terdiam dan menundukkan kepalanya karena terkejut.

"Maaf Tuan, tapi yang Saya ucapkan adalah kebenarannya. Kalau Anda tak percaya, Saya akan mengantarkan anda ke ruang kremasi. Di sana ada Tuan Suho, Tuan Kyunsang, Tuan Jaehyun, Tuan Sehun, Tuan Kai, Tuan Chen, Dr. Joy dan Dr. Daniel." Ucap perawat itu dengan nada pelan yang membuat laki-laki menatap perawat itu dengan tatapan tajam.

"Cepat bawa Saya ke sana." Ujar laki-laki itu dengan nada dinginnya.

Perawat itu langsung keluar dari ruang resepsionis dan menyuruh laki-laki itu mengikuti dirinya untuk menuju ruang kremasi.

Saat sampai, ruangan itu sunyi. Tidak ada isak tangis, perawat itu membuka ruang kremasi. Hanya ada satu laki-laki di sana, di mana yang lain?

"Permisi Tuan Sehun, ada seseorang yang mencari keberadaan mendiang Nyonya Sofia." Ucap perawat itu yang membuat laki-laki yang di panggil dengan sebutan Tuan Sehun itu membalik tubuhnya.

Sehun menatap laki-laki itu dengan reaksi wajah terkejut, dan dia langsung mengusap wajahnya untuk menghilangkan jejak air matanya.

"Oh Chanyeol? Tidak terpikir olehku untuk bertemu denganmu di sini." Ujar Sehun dengan nada serak sambil berjalan menuju perawat itu.

[END] Heart Attack || Chanyeol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang