"Kalian akan pulang?"
Pertanyaan itu langsung masuk ke dalam indra pendengaran laki-laki itu yang sedang berjalan turun tangga dengan cepat seraya tangannya memegang tas kecil perempuan dan tas ransel kecil di tangan kiri dan tas perlengkapan anak-anak di bahu kanannya.
"Iya, Ma. Lagipula besok aku harus ke kantor." Ucap Chanyeol seraya berjalan menuju Ibunya.
"Hyein, dia baik-baik saja bukan?" Tanya Nyonya Park dengan nada cemas.
"Ya, dia hanya kelelahan." Ucap Chanyeol dengan senyum kecil.
"Kamu menggendongnya tadi, apa dia hanya kelelahan?" Tanya Tuan Park dengan nada tenang tapi raut wajahnya menunjukkan bahwa Ia cemas.
"Dia tak sanggup berdiri, jadi aku menggendongnya." Ucap Chanyeol seraya berjalan menuju pintu utama.
"Kamu menyiksanya?" Tanya Tuan Park dengan nada menyelidik seraya mengikuti gerakan Chanyeol.
"Tidak, dia hanya kelelahan, dan tak sanggup untuk berdiri." Ucap Chanyeol seraya melirik Ayahnya.
"Baiklah, Mama percaya." Ucap Nyonya Park dengan senyum kecil untuk menutupi kecemasannya.
"Kalau begitu kami pulang dulu. Kasihan Hyein dan Eunji sudah menunggu di dalam mobil." Ucap Chanyeol saat berada di depan pintu utama.
"Iya, kalau sudah sampai cepat hubungi Mama atau Papa." Ucap Nyonya Park seraya menatap putranya.
"Iya, sampai jumpa." Ucap Chanyeol.
"Sampai jumpa lagi."
Chanyeol pun langsung bergegas masuk ke dalam mobil, dan setelah mendudukkan diri disamping Hyein yang sedang tertidur dan melihat Eunji yang juga sedang tertidur dipangkuan Hyein, dia langsung menyuruh supir melajukan mobilnya.
"Hyein." Panggil Chanyeol saat dirinya melihat Hyein memperbaiki posisi duduknya.
"Hm?" Gumam Hyein seraya melirik Chanyeol yang sedang menatap dirinya.
"Kamu yakin tidak mau ke rumah sakit?" Tanya Chanyeol seraya membenarkan anak rambut Hyein yang sedikit lepek karena keringat dingin dari tubuhnya.
"Aku baik-baik saja, Chan. Percayalah, aku hanya kelelahan." Ucap Hyein dengan suara serak seraya menghentikan pergerakan tangan Chanyeol.
"Tapi, demam-mu belum turun dari semalam." Ucap Chanyeol seraya menggenggam telapak tangan Hyein yang dingin.
"Tolong telpon Jaehyun saja, bilang padanya aku ingin bertemu dengannya dirumah." Ucap Hyein dengan senyum kecil yang sangat tidak di sukai oleh Chanyeol.
"Baiklah, tapi untuk apa?" Tanya Chanyeol dengan nada pasrah.
"Aku sakit mungkin akibat merindukan Jaehyun." Ucap Hyein dengan memejamkan kedua matanya yang terasa sangat berat.
"Baiklah." Ucap Chanyeol seraya tersenyum kecil, dan melepas genggamannya pada telapak tangan Hyein.
Chanyeol pun langsung mengeluarkan telponnya dan menghubungi Jaehyun, tetapi Jaehyun tidak mengangkat sambungan darinya. Chanyeol pun menoleh ke arah Hyein, dan melihat Hyein sedang mencari posisi nyaman untuk kepalanya.
Tanpa berpikir panjang Chanyeol pun langsung menaruh kepala Hyein di pundaknya, dan itu membuat Hyein terkejut.
"Oh! Maaf, Chan." Ucap Hyein dengan suara serak seraya mengangkat kepalanya dari pundak Chanyeol.
"Aku sengaja, aku tak mau lehermu sakit." Ucap Chanyeol seraya menahan kepala Hyein lagi dan mendekatkan dirinya pada tubuh Hyein.
"Baiklah, terima kasih." Ucap Hyein dengan senyum kecil menghias di wajah pucat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heart Attack || Chanyeol ✔️
Fanfiction[Complete || Revisi] Perjuangan Hyein untuk membuat Chanyeol mengingat kembali ingatan masa lalunya. Perjuangan Sehun untuk membuat Hyein kembali pada dirinya. Ini kisah antara Hyein yang mencintai Chanyeol, dan Sehun yang mencintai Hyein. "Maaf." "...