One Night Love (REPOST)

PROLOG

"TOLONG pelan-pelan sedikit!"

Risa memejamkan mata. Bibirnya mengerang saat pria itu berusaha menyatukan tubuh keduanya dengan cara menggesekkan dua benda pribadi mereka dengan gerakan pelan dan teramat hati-hati.

Alva kini sedang melengkungkan tubuhnya di atas tubuh Risa. Ekspresinya terlihat ragu sekaligus penuh nafsu. Kepalanya mendekati telinga Risa dan dengan suara serak yang terdengar rendah ia mulai berbisik mesra.

"Lo serius sama semua ini, Sa?"

Risa membuka kembali matanya dan menatap wajah pria yang berada di atasnya dengan tatapan sebal. "Bukannya lo yang pertama kali nawarin gue soal ini? Kenapa lo malah ragu kayak gini?"

Karena gue nggak nyangka lo masih perawan, berengsek! batin Alva sembari mengembuskan napas berat.

"Kalau lo emang nggak bisa, kita berhenti aja."

Risa mendorong dada Alva, membuat pria itu duduk dan Risa ikut duduk di atas ranjangnya. Namun sebelum Risa berdiri, Alva kembali menarik tangannya kembali.

"Va, kalau lo emang nggak bisa, gue bisa nyari sembarang cowok buat lepas status sialan ini! Nggak harus lo yang ngelakuinnya!" teriaknya, antara kesal dan putus asa.

Risa telah dikhianati oleh tunangannya. Tunangannya memilih berselingkuh dengan sang sekretaris daripada lekas menikah dan bisa mendapatkan kepuasan batin darinya. Dia yang selalu meminta Risa untuk terus menjaga diri serta keperawanannya, malah mengumbar kejantanannya untuk sekretarisnya bahkan wanita-wanita jalang lain di luar sana.

Risa merasa geram dan sangat marah. Dia ingin membuat kekasihnya tahu apa yang dia rasakan saat melihat pria itu meniduri wanita lain di belakangnya. Dan akhirnya, dia menerima tawaran Alva untuk tidur dengannya dengan tujuan membalaskan dendam.

Namun, Alva tiba-tiba saja merasa ragu saat tahu kalau Risa masih perawan.

Sial!

Apakah status perawan segitu pentingnya hingga harus terus dijaga oleh seorang wanita?

Lalu, bagaimana dengan status perjaka seorang pria?

Kenapa pria bisa dengan mudahnya membuka gesper dan celap-celup sana sini?

Kenapa wanita tidak bisa melakukan hal yang sama? Kenapa wanita tidak bisa melakukan hal serupa?

Malah seorang pria akan menanyakan status keperawanan seorang wanita sebelum mau menikahinya. Padahal, pria itu tidak sesuci itu untuk mendapatkan gadis perawan, kan?

Bukankah semua itu tidak adil?!

"Bukannya udah telat?" Alva mendorong Risa kembali rebahan di atas ranjangnya. "Gue nggak bisa ngelepasin lo gitu aja, Sa. Nggak setelah semua ini ...."

Alva kembali mencium bibir Risa, melumatnya dengan perlahan dan hati-hati, sebelum mulai menaikkan tempo ciumannya menjadi lebih tinggi. Dia berusaha mengembalikan Risa ke dalam kabut berahi, sebelum dia mulai memosisikan diri dan siap mengulangi semua prosesnya dari awal lagi.

Sekarang dia siap untuk masuk dan mengoyak harta paling berharga milik perempuan di bawahnya ini.

Kenapa sebelumnya dia merasa ragu?

Hanya karena dia tahu Risa masih suci, bukan berarti dia tidak bisa menodainya, bukan?

Dia bisa melakukannya. Dia pasti bisa mengambil harta berharga milik Risa.

Lagi pula Alva tidak pernah memaksa Risa untuk memberikan keperawanannya. Risa yang datang padanya dengan suka rela. Dan Alva, sebagai seorang bajingan sejati akan dengan senang hati menerima semuanya.

Benda kebanggaannya masuk dengan sempurna. Rasa sesak itu begitu hangat, cengkeramannya pun terasa kuat, dan membuatnya merasa nikmat.

Alva melenguh panjang. Nikmat yang begitu luar biasa dan sangat menggairahkan. Alva mulai menggerakkan diri, memompa dengan perlahan dan hati-hati, karena ia takut akan melukai perempuan yang sedang meringis di bawah tubuhnya saat ini.

"Jangan pernah menyesali semua ini, Risa!" erangnya, sebelum mulai menggoyangkan pinggulnya lebih cepat dari sebelumnya.

____

NOTED
Cerita ini tidak akan direpost sampai TAMAT.

10 bab terakhirnya hanya tersedia di Karya Karsa/kalian bisa beli PDF di playstore atau Karya Karsa.

Khusus pembelian PDF di Karya Karsa
Masukkan kode "JANGANBALIK" tanpa petik untuk mendapat potongan harga 25k.

Ini akun Karya Karsa saya.
♥️