Kedekatan Jisoo pada para majikannya semakin hari semakin akrab. Bahkan kalo majikannya ditanya sama orang Jisoo siapa, dengan lantang mereka akan jawab
"Calon kakak ipar aku dong!!!"
Apa lagi si dou cilik, Chenle dan Jisung, yang aslinya nggak tahu arti kakak ipar itu apa. Cuman ngikut-ngikut ucapan para kakaknya.
Mereka semua khususnya si ketujuh kurcaci manis ini benar-benar sudah sangat nyaman dengan keberadaan kakak perempuan yang sabar dan perhatian seperti Jisoo. Mereka semua bahkan kompak minta ke mami Dara buat nggak buru-buru balik ke rumah. Apalagi Mark yang suka ikutan Taeyong buat pake jasanya Jisoo sebagai pacar gadungan. Baek banget kan? Rela berdandan menjadi teman sebaya Mark biar nggak keliatan jalan sama berondong
Taeyong? Udah nggak keitung berapa kali dia jadi pacar gadungannya. Sampe dengan lantangnya si Haechan bilang,
"Udahlah kak betah banget sih jomblo? Kerjaan mulu yang diurusin. Soal hati? Ditinggalin. Serius dah percaya apa kata haechan kakak tuh cocok sama kak Jisoo dijamin nggak malu-maluin punya istri macem kak Jisoo!"
Dan itu sukses bikin Taeyong kebawa mimpi.
"Mas.."
"Mas"
"Mas Taeyong?"
Sentuhan lembut dapat Taeyong rasakan di pipinya. Sangat lembut dan nyaman. Bahkan tepukan pelan di pipinya seperti irama musik yang menuntunnya untuk kembali terlelap.
"Mas ayo bangun udah jam sepuluh mas bel sarapan"
Ditambah suaranya yang merdu...
"Mass!!!!!"
"Eh iyaaa! Ini bangun!" Taeyong kaget bukan main. Hampir aja jatoh dari tempat tidur kalo Jisoo nggak dengan cepat megang tangannya.
Masih dengan kondisi setengah sadar, Taeyong duduk di atas kasur sambil ngucek2in mata. "Kenapa sih?"
Dalam hati Jisoo selalu memuji pria di depannya ini. Sudah hampir dua bulan selalu berada di dekatnya, mustahil Jisoo tak mengaguminya. Seperti pepatah, sepinter-pinternya bangun penghalang, akan runtuh juga kan?
Jisoo sebenernya udah naksir Taeyong..
Tapi nggak tahu kalo Taeyongnya..
Sibuk sama pikirannya sendiri buat Jisoo nggak sadar kalo Taeyong ternyata tidur lagi.
"Mama.. Maafin Jisoo ya kalo udah jadi anak mama yang lancang..." gumamnya pelan sembari menatap Taeyong yang tidur pada posisi bersandar di headboard tersebut.
Dengan gerakan perlahan, Jisoo memberanikan diri untuk mencondongkan tubuhnya ke depan. Mempersempit jarak di antara dirinya dan Taeyong. Dijarak yang dekat ini Jisoo bisa merasakan hembusan nafas Taeyong yang teratur dan terasa hangat di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembantuku Calon Istriku
Fanfiction"Mami Dara nyariin Asisten Rumah Tangga apa calon istrinya Kak Taeyong sih?!"