23. Akankah Kembali?

3.9K 513 45
                                    

Sejak aksi penembakan di jam 2 malam waktu itu, keduanya tak ada kemajuan. Mungkin bagi Taeyong ada tapi tidak bagi Jisoo.

Taeyong yang gencar mengejar Jisoo dan Jisoo juga yang gencar menjaga jarak dengan Taeyong.

"Lo kenapa sih dek?" Tanya Myungsoo ketika keduanya tengah menikmati santap makan siang di sebuah restoran elit. Seakan paham dengan perubahan raut wajah adiknya yang sepertinya sedang tidak dalam kondisi yang bagus.

Jisoo menghela nafas. Ia menatap lauknya tak semangat. "Nggak tahu kak rasanya campur aduk dari kemaren"

"Masalah cowok?"

Jisoo mengangguk dengan wajah polosnya. Jika saja Myungsoo tak ingat kalau mereka sedang ditempat umum mungkin pipi gembil adiknya itu sudah jadi sasaran empuk cubitannya.

"Kamu ceritanya setengah-setengah gimana kakak mau tahu"

"Kakak masih inget kan sama cowok yang jemput aku di rumah waktu itu?" Jisoo meletakkan garpu di sebelah piringnya.

Myungsoo mengangguk sebagai jawaban.

"Dua minggu yang lalu dia nembak aku!"

Myungsoo masih menunggu adiknya bercerita.

"Dia bilang dia minta aku kasih kesempatan buat nunjukkin kalau dia bener-bener serius ke aku kak! Bener sih serius nunjukkin tapi aku secara nggak sadar juga malah jauhin dia—" Jisoo memotong ucapannya sejenak untuk menghela nafasnya lagi.

"Kamu beneran suka nggak sama dia?"

Jisoo mengangguk lemah. Seperti ada keyakinan tapi keraguan juga.

"Kamu kenal dia dimana?"

Jleb!

Mampus gue..

Bilang apa...

Kak Myungsoo kan tahunya gue kerja di kantor...

Aduh gawat..

Tapi kak Myungsoo ini kan nggak sebawel Kak Youngkwang.. ngomong aja kali ya yang jujur?

Bunda aja bisa ngerti

Masa Kak Myungsoo nggak sih?

Kan kak Myungsoo titisannya Bunda??

Okedeh

Apapun hasilnya nanti cukup dengerin aja

"Kak" panggil Jisoo dibalas dehaman Myungsoo. "Aku itu mau cerita tapi janji dulu".

Jisoo menaitkan secara paksa jemari kelingkingnya dengan sang kakak sebagai pinky promise.

"Kayak apaan aja" cibir Myungsoo.

"Abis kalau kakak denger cerita aku itu bakalan ada dua respon kalau nggak ngetawain ya marah"

Myungsoo memicingkan matanya. "Jadi curiga"

"Aku itu sebenernya udah di pecat dari perusahaan temennya bunda terus aku curhat kan sama Nayeon, eh Nayeon nawarin aku kerjaan dengan gajih yang fantastis kak 10 juta per bulan tahu nggak kerjanya apa??"

"Wanita malam?" Tebak Myungsoo.

"Ih ngawur!" Jisoo menggeplak pelan pundak kakaknya itu.

"Sakit heh"

"Ya lagian masa adeknya kerja gituan!" Kesal Jisoo.

"Sorry sorry lanjut deh kakak nggak tahu"

Rupanya Jisoo masih kesal dengan jawaban sang kakak. Ia melipatkan kedua tangannya di dada. "Udah males ah mau cerita"

Pembantuku Calon IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang